REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Mahfudz Siddiq mengatakan rencana kenaikan harga BBM subsidi yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo masih bisa ditoleransi selama kenaikannya tidak drastis atau masih dalam batas wajar.
"Kalau kenaikannya tidak drastis masih bisa ditolerir tapi kalau kenaikannya drastis maka menurut saya sebaiknya tidak dilakukan," ujarnya kepada wartawan seusai diskusi di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (1/11).
Ia menuturkan pengurangan subsidi untuk BBM merupakan kewenangan pemerintah. Namun menurutnya masyarakat saat ini belum siap menerima dampak kenaikan BBM. Karenanya, pemerintah diimbau jangan terburu-buru menaikkan harga BBM bersubsidi.
Meski begitu, terkait dengan kondisi masyarakat apakah sudah siap atau belum, ia mengatakan penilaian kembali pada pemerintah. "Jokowi lebih paham suara rakyat," ungkapnya.