REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Indonesia diharapkan mampu memanfaatkan momentum Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 sebagai tantangan dan peluang dengan meningkatkan daya saing.
"Dengan demikian, Indonesia mampu menjadi pemain dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015," kata Project Director SBU Geothermal and Power PT Rekayasa Industri Mohammad Manthovani di Yogyakarta, Sabtu.
Untuk itu Indonesia harus segera berbenah diri untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompetitif dan berkualitas global.
Menurut dia, sumber daya manusia merupakan aset bangsa yang penting untuk menghadapi tantangan global seperti MEA. Dalam pasar tunggal MEA, memungkinkan suatu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara.
"Hal itu menimbulkan kompetisi yang semakin ketat, yang dilatarbelakangi oleh kesadaran dunia bahwa negara-negara ASEAN merupakan 'mesin pertumbuhan' bagi ekonomi dunia," kata Mohammad saat pidato wisuda doktor, magister, sarjana, dan ahli madya Universitas Islam Indonesia (UII) periode I tahun akademik 2014/2015.
Rektor UII Harsoyo mengatakan wisuda diikuti 546 wisudawan yang terdiri atas 56 orang dari Program Diploma Tiga (D-3), 440 orang dari Program Strata Satu (S-1), 49 orang dari Program Magister, dan satu orang dari Program Doktor.
Menurut dia, dari jumlah itu sebanyak 139 orang di antaranya meraih predikat cumlaude dan 220 orang menyelesaikan studi tepat waktu.