Jumat 31 Oct 2014 13:50 WIB

Susi Ternyata Sosok Dermawan yang Dekat dengan Masjid

Rep: c71/ Red: Esthi Maharani
Indonesian Maritime and Fisheries Minister Susi Pudjiastuti, center, adjusts her sunglasses as she prepares for a photo session after the inauguration ceremony for the newly appointed Cabinet members at the presidential palace in Jakarta, Indonesia, Monday
Foto: AP Photo/Dita Alangkara
Indonesian Maritime and Fisheries Minister Susi Pudjiastuti, center, adjusts her sunglasses as she prepares for a photo session after the inauguration ceremony for the newly appointed Cabinet members at the presidential palace in Jakarta, Indonesia, Monday

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ternyata sosok yang dekat dengan masjid. Susi memiliki kesadaran sosial yang tinggi terutama untuk lingkungan masyarakat sekitarnya. Masjid Besar Pangandaran Al-Istiqamah adalah kontribusi nyata menteri yang kini menjadi sorotan publik itu.

Imam besar Masjid Al-Istiqamah, Bachtiar mengaku pembangunan masjid tempatnya bertugas seluruhnya dibiayai oleh Susi.  "Seratus persen pembangunan masjid ini ya dari Bu Susi," kata Bachtiar, Jumat (31/10).

Bachtiar menceritakan Masjid Al-Istiqamah awalnya dibangun oleh swadaya masyarakat. Kemudian pada tahun 1987 dipugar oleh Yayasan Amal Bakti Pancasila namun bangunan masjid masih berbentuk sederhana. Baru pada tahun 2007, kata Bachtiar, masjid kembali dipugar dengan dana kurang lebih Rp 6 miliar yang seluruhnya berasal dari donasi Susi.

"Masyarakat ketika itu tidak ada yang memiliki dana untuk renovasi masjid. Bu Susi lantas berinisiatif untuk mendanai seluruh biaya pembangunan," kata Bachtiar.

Ia mengaku panitia pembangunan awalnya memiliki rencana untuk memperbesar masjid dan membangun gedung dakwah. Atas instruksi Susi yang rumahnya berada di seberangan jalan masjid, panitia pun mengalihkan dana pembangunan untuk gedung dakwah sementara masjid menjadi tanggung jawab Susi.

Kini bangunan masjid tampak modern dan megah. Dari bangunan hanya satu lantai kini menjadi dua lantai. Suasana sejuk pun terasa di dalam masjid. Masjid itu kini bisa menampung kurang lebih seribu jamaah.

Bendahara Masjid Al-Istiqamah, Asep Saifullah mengaku Susi berpesan kepadanya untuk tidak mengumbar-umbar pemberian bantuan tersebut.

"Kata Bu Susi bilang saja pembangunan masjid ini hasil swadaya masyarakat. Tapi saya bingung. Masyarakat kan tidak ada yang membantu. Ini semua dari ibu masa kami mau mengaku ini dari masyarakat," kata Asep.

Asep mengakui Susi memang sosok yang rendah hati.  Keluarga Susi, menurut pengakuan Asep, adalah orang yang dermawan. Orang tua Susi merupakan tuan tanah dan juga kontraktor di wilayah Pangandaran. Akan tetapi, kedermawanan mereka benar-benar dirasakan Asep.

"Tanah masjid ini wakaf dari Pak Haji (Ayah Susi). Dulu, waktu beliau masih hidup setelah shalat Jumat biasa kami diajak makan siang di rumah beliau," kata Asep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement