Jumat 31 Oct 2014 12:58 WIB

Gamawan Yakin Tjahjo Kumolo Jadikan Kemendagri Lebih Baik

Rep: Ira Sasmita/ Red: Hazliansyah
Tjahjo Kumolo
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Kabinet Indonesia Bersatu Gamawan Fauzi menggelar serah terima jabatan sekaligus lepas sambut secara resmi kepada Menteri Dalam Negeri Kabinet Kerja Tjahjo Kumolo, Jumat (31/10). 

Gamawan meminta seluruh jajaran dan staf di Kementerian Dalam Negeri memberi dukungan kepada Tjahjo agar Kemendagri lebih sukses dibandingkan lima tahun pimpinannya.

"Kita percaya Pak Tjahjo dengan segudang pengalaman yang dimilki akan mampu dan lebih sukses daripada saya memimpin Kemendagri. Seluruh pejabat, agar memberikan dukungan agar beliau sukses memimpin Kemendagri," kata Gamawan saat serah terima jabatan, di kantor Kemendagri.

Gamawan berharap, di bawah kepemimpinan Tjahjo Kemendagri tetap bertahan sebagai kementerian dengan kinerja baik. Selama ini, Kemendagri tidak pernah mendapatkan rapor merah dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Serta menghasilkan kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Misalnya, penyelesaian beberapa Undang-Undang bersama DPR. Seperti UU Pemda, UU Desa, UU Daerah Istimewa Yogyakarta, Jaminan Sosial, dan beberapa aturan lainnya.

Tjahjo Kumolo di tempat yang sama menyatakan akan melanjutkan sistem yang sudah dibangun oleh Gamawan Fauzi. Kendala yang selama ini ditemui pada masa pimpinan Gamawan, akan dipecahkan. Terutama menyangkut koordinasi pemerintah pusat dan daerah.

"Soal ego sektoral, kebijakan gubernur, bupati/walikota. Kebijakan di daerah daripada menjadi buntut gajah yang besar, lebih baik jadi kepala tikus. Kecil tapi kuat," kata Tjahjo.

Tjahjo menginginkan pemerintah daerah bisa berdikari. Tetapi tetap menjadi satu kesatuan dengan pemerintah pusat.

"Presiden Jokowi bilang selama dua tahun ini segala bentuk impor  harus disetop dengan memberdayakan potensi daerah. Pembangunan pusat dan daerah harus berkepribadian," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement