Jumat 31 Oct 2014 11:05 WIB

Alat Pembangkit Listrik Rusak, Lampung Alami 'Black Out'

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Indah Wulandari
Pemadaman listrik
Foto: Antara
Pemadaman listrik

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Sebagian besar wilayah Provinsi Lampung mengalami pemadaman aliran listrik (black out)total lebih dari enam jam,  Jumat (31/10). 

Listrik pada terjadi di seluruh Kota Bandar Lampung, Kota Metro, Kabupaten Lampung Tengah, Pesawaran, dan Lampung Selatan. 

Pemadaman listrik terjadi sejak Jumat dini hari. Hingga pukul 10.00 WIB, aliran listrik belum juga menyala. Aktivitas warga pun terhenti total.

Lampu pengatur lalu lintas ikut padam sehingga arus lalu lintas macet dan semrawut. 

"Hari ini kami tidak bisa mandi karena tidak bisa menyedot air sumur," kata Dila, warga Bandar Lampung.

Nuri, warga Natar, Lampung Selatan menyatakan, PT PLN bisa digugat karena tidak bisa memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya, karena tidak mampu mengatasi pemadaman dengan cepat.

"Kalau listrik padam PLN cuma minta maaf, tapi kalau pelanggan menunggak, seenaknya petugas langsung cabut meteran. Ini tidak adil," kata bapak tiga anak ini.

Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN Distribusi Lampung, Ketut Darpa membenarkan adanya pemadaman aliran listrik secara bergilir terjadi tiga hari berturut-turut.

Ia menegaskan pemadaman tiga hari terakhir karena dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tarahan unit 3 dan 4 mengalami kerusakan.

"Adanya kerusakan pembangkit di Tarahan, Lampung terjadi defisit daya, sehingga terjadi pemadaman bergilir mulai pukul 17.00 hingga 22.00 WIB," katanya.

Ia mengatakan pemadaman bergilir diperkirakan akan berakhir tanggal 2 atau 4 November mendatang. Pihaknya masih menunggu alat konfiyer baru bara yang didatangkan dari Jakarta.

 Saat ini, petugas masih melakukan perbaikan secara manual, namun kemampuan pembangkit akan menurun dari 2x100 Megawatt (MW) menjadi 2 x 25 MW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement