REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Setelah secara resmi menerima jabatan sebagai Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, segera mengambil langkah-langkah strategis terkait pengurangan biaya logistik untuk moda transportasi laut.
Hal ini disampaikannya kepada wartawan usai prosesi serah terima jabatan di kantor Kementerian Perhubungan, Kamis (30/10).
"Penurunan biaya logistik untuk perekonomian adalah wajib. Terjemahannya di kemenhub adalah multimoda," ujarnya.
Jonan mengaku mendapat laporan dari para pelaku transportasi air bahwa daya angkut kapal tidak sebanding dengan biaya logistik yang harus dibayarkan.
"Mereka bilang kapalnya itu nda besar, jadi jaringannya harus turun. Solusinya logistic cost nasional harus turun," tambahnya.
Untuk itu Jonan menargetkan akan memangkas biaya logistik hingga 25 persen. "Angka pasti masih belum tahu. Kalau turun 5% dulu saja, efeknya sudah besar," kata Jonan.
Jonan menjelaskan biaya logistik bukan lah permasalahan sepele. Menurutnya, efek dari biaya logistik yang tinggi akan berakibat kesejahteraan masyarakat yang turun.
Saat ini, menurut, biaya logistik di Indonesia sekitar 24,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka tersebut dikontribusikan dari biaya transportasi sebesar 66,8 persen dan biaya administrasi 5,6 persen.