Kamis 30 Oct 2014 21:20 WIB

Daftar Tunggu Calon Jamaah Haji Kabupaten Majalengka Hingga 2025

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Jamaah haji Indonesia.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi/ca
Jamaah haji Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Minat masyarakat di Kabupaten Majalengka untuk menunaikan haji terus meningkat. Hal itu terlihat dari panjangnya antrean daftar tunggu haji yang telah mencapai tahun 2025.

Kepala seksi (Kasi) Urusan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Majalengka, M Risan menjelaskan, hingga akhir Oktober 2014, jumlah calon jamaah haji yang masuk dalam daftar tunggu (waiting list) di Kabupaten Majalengka mencapai sekitar 11 ribu orang. Mereka berasal dari 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Majalengka. 

"Kalau dihitung dari tahun ini, sebelas tahun kedepan (2025) daftar tunggu baru bisa tuntas diberangkatkan. Itupun dengan asumsi pemberangkatan setiap tahunya kuota minimal seribu orang lebih," kata Risan.

Risan mengungkapkan, panjangnya daftar tunggu calon jmaah haji itu menunjukkan semakin tingginya kesadaran umat Islam menunaikan rukun Islam yang ke lima. Selain itu, tingkat ekonomi masyarakat juga meningkat.

"Kalau rezekinya banyak, tapi kesadarannya masih rendah, itu juga tidak bisa berangkat. Jadi keduanya tidak bisa dipisahkan," tegas Risan.

Sementara itu, terkait kepulangan jamaah haji asal Kabupaten Majalengka tahun ini, Risan menyebutkan, akan dilakukan pada awal November 2014. Untuk jamaah yang masuk kloter 64, akan pulang ke tanah air pada 2 November 2014 dan kloter 78 pada 4 November 2014. 

Terpisah, Wakil Bupati Majalengka, Karna Sobahi menjelaskan, dari 903 orang jamaah haji asal Kabupaten Majalengka pada 2014, sebanyak 496 orang merupakan lulusan sekolah dasar (SD). Sedangkan sisanya berpendidikan SMP hingga S3.

Selain itu, jamaah haji yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) hanya 133 orang. Padahal, jumlah PNs di Kabupaten Majalengka kurang lebih 15 ribu orang.

"Itu berarti, menunaikan ibadah haji tidak ditentukan latar belakang pendidikan maupun profesi," tandas Karna. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement