Jumat 31 Oct 2014 00:15 WIB

Warga di Daerah Ini Ciptakan Lapangan Kerja Berbasis Lokal

Lapangan kerja/ilustrasi (Republika/ Yasin Habibi).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Lapangan kerja/ilustrasi (Republika/ Yasin Habibi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA TENGAH -- Seorang warga Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, Zaiwan diundang menjadi pembicara di Kementerian Ketenagakerjaan RI karena dinilai berhasil menciptakan lapangan pekerjaan berbasis kearifan lokal.

"Sepak terjang Zaiwan dalam menciptakan lapangan kerja mendapat apresiasi dari pihak Kemenaker dan diundang untuk berbagi pengalaman," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bangka Tengah, Siti Aswati di Koba, Kamis (30/10).

Ia menjelaskan, Zaiwan dinilai berhasil mengembangkan hutan Pelawan sebagai penghasil madu pahit dan manis yang penjualannya menembus pasar nasional serta berhasil menyerap ratusan tenaga kerja.

"Zaiwan orang pertama merintis hutan Pelawan dengan luas ratusan hektare itu menjadi hutan ekonomis, observasi dan hutan wisata," katanya.

Sekarang ini, kata dia, ratusan wisatawan luar daerah berdatangan ke hutan Pelawan setiap bulan untuk melihat secara langsung keasrian hutan dan cara kerja penangkaran madu Pelawan.

"Madu Pelawan ini adalah madu yang dihasilkan dari lebah yang menghisap kembang dari pohon Pelawan, sehingga menghasilkan madu pahit dan manis," ujarnya.

Menurut dia, pihak kementerian mengundang Zaiwan karena dinilai berhasil menciptakan lapangan kerja informal terutama memanfaatkan kawasan hutan lindung menjadi bernilai ekonomis.

Sementara Zaiwan sendiri mengaku terkejut ketika menerima undangan dari Kemenaker, apalagi diundang sebagai pembicara untuk berbagi pengalaman terkait terobosonnya dalam mengembangkan lapangan kerja berbasis kearifan lokal.

"Saya diminta untuk membagi pengalaman yang ada kepada para peserta dari seluruh provinsi di Indonesia yang difokuskan untuk perluasan kesempatan kerja berbasis kearifan lokal," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement