Kamis 30 Oct 2014 13:08 WIB

Pemuda Indonesia Banyak Ikuti Kaum Muda Radikal Irak

Rep: cr02/ Red: Erdy Nasrul
 Sejumlah santri di Ponpes Lirboyo Kediri menjalani pemantapan dakwah Allussunah Wal Jamaah (Aswaja) untuk menangkal penyebaran paham radikalisme Islam.
Foto: Antara/Arief Priyono
Sejumlah santri di Ponpes Lirboyo Kediri menjalani pemantapan dakwah Allussunah Wal Jamaah (Aswaja) untuk menangkal penyebaran paham radikalisme Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Pengamat Intelejen Indonesia, Wawan Purwanto mengatakan bahwa menyebarluasnya paham radikalisme di Indonesia karena anak muda saat ini banyak yang mengikuti kaum radikal di Irak.

Wawan menjelaskan bahwa efek sentimen keagamaan, sistem sosial dan gerakan apapun yang terjadi di Irak dengan sangat mudah mempengaruhi pandangan anak muda Indonesia. Selain itu, banyaknya generasi penerus bangsa yang belajar di sana menjadikan kelompok tersebut semakin kuat.

"Teman-teman yang mudah meledak akibat sentimen keagamaan tersebut dengan mudah terpengaruh paham radikalisme yang diberikan oleh kelompok tersebut," kata Wawan di Jakarta, Rabu (29/10) lalu.

Wawan menambahkan, mereka dengan mudah diberikan ayat tertentu dan salah dalam menafsirkannya yang membuat mereka semakin dalam terpengaruh. Tak hanya itu, ia juga telah mengamati bahwa ada ada pendanaan besar untuk memperluas kelompok tersebut.

Banyak dari mereka yang dikirim dari Surabaya kemudian ke Malaysia dan menuju Istanbul. Dari Istanbul selanjutnya mereka akan dikirim ke Mosul.

Islam di Indonesia sangat moderat, hal itu dapat menahan penyebarluasan paham radikalisme. Ia memperkirakan sekitar lima sampai sepuluh persen yang berkembang di Indonesia.

Walau sedikit, mereka memiliki pendanaan besar yang luar biasa, keberaniaannya serta kerja sama antar kelompok mereka. Hal itu yang menyebabkan benturan antara kaum moderat dan radikal semakin melebar saat ini.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement