REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut, Indonesia berpeluang menjadi model penerapan demokrasi yang baik dalam agenda menata peradaban dunia. Alasannya, Indonesia berpengalaman dalam penerapan demokrasi sejak merdeka pada 1945.
"Indonesia memiliki pengalaman yang cukup dalam menghadapi perbedaan pada konteks hubungan antara negara dan agama. Juga bagaimana menata hubungan keagamaan di antara yang berbeda-beda," kata dia di Depok, Kamis (30/10).
Menurutnya, para pendiri bangsa telah menata secara tegas, bahwa Indonesia bukan negara Islam dan sekuler. Meski pun Indonesia merupakan negara dengan penduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia.
Menurutnya, demokrasi adalah sebuah cara, meski pun bukan yang sempurna. Tapi, umat manusia era sekarang memilih jalan demokrasi agar mampu menyikapi perbedaan yang ada.
"Karena perbedaan itu alami dan niscaya, meski akan menimbulkan masalah jika kurang mampu memahaminya," tuturnya.