Rabu 29 Oct 2014 14:35 WIB

Alasan Proyek Pintu Air Manggarai Molor

Rep: C05/ Red: Yudha Manggala P Putra
 Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan pintu air Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (15/10).   (Republika/Raisan Al Farisi)
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan pintu air Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (15/10). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANGGARAI -- Pembangunan pintu air Manggarai belum selesai hingga kini. Di lokasi, mobil proyek berlalu-lalang. Beberapa beton berjejer rapi. Beberapa petugas juga masih mengerjakan pemasangan beton yang ada.

Kepala proyek Pardjito mengatakan pembangunan pintu air Manggarai sempat terkendala pemasangan jacking box culvert, atau beton yang dipasang di bagian bawah rel kereta api.

Pardjito menuturkan, untuk pemasangan itu dia harus berkonsultasi dengan pihak Stasiun Manggarai karena sebagian posisi proyek berada di bawah rel kereta. “ Pembangunan mesti dikoordinasi agar tidak menghambat perjalanan kereta api,” ujar dia, Rabu (29/10).

Pemasangan jacking box culvert mengharuskan pembongkaran bagian tiang kabel rel kereta. Selain hal itu, di bagian bawah rel mesti diberi penyangga sebelum dipasangi beton itu. "Ini bagian tersulit,” ujar dia. 

Hambatan lain, Pardjito menjelaskan, sempitnya area proyek. Dia menjelaskan dengan tempat yang sempit, dia dan anak buah harus mencetak jacking box culvert berukuran 26mx9, 85mx7, dan 40m.

Dia menuturkan, saat ini proses pemasangan jacking box culvert sudah kelar. Kini, proyek sudah berlanjut ke pemasangan blok pipa. Blok pipa berfungsi membangun pembatas antara tanah dengan sungai.

Dia menjelaskan, hal ini dilakukan agar air sungai tidak merembes ke bagian beton pintu air. "Jika tak ada hambatan November selesai,” ujar Pardjito.

Pardjito menyatakan, pembangunan ini diharapkan membuat jumlah debit air yang dapat ditampung di Pintu Air Manggarai semakin banyak. "Dulu kalau dua pintu pintu air hanya menampung 330 meter kubik per detik. Kalau sudah selesai proyek bisa menampung 507 meter kubik per detik," ujar dia.

Proyek penambahan pintu air Manggarai mulai digarap sejak Juni 2013. Proyek ini merupakan salah satu bagian dari upaya normalisasi Kali Ciliwung oleh Kementerian Pekerjaan Umum.  Proyek ini akan menambah jumlah pintu air dari dua menjadi tiga buah. Target awal proyek ini sebenarnya selesai bulan Juni 2014. Tetapi hingga Rabu (29/10) proyek masih berlangsung.

Akibat molornya proyek ini, Jalan Tambak di daerah Manggarai ditutup. Hal inilah yang menyebabkan kemacetan di setiap jam pergi dan jam pulang kantor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement