Rabu 29 Oct 2014 12:58 WIB

Jokowi Di-Bully, Pendukung di Twitter Bela Habis-habisan

 Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers seusai melakukan inspeksi mendadak ke Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (28/10).   (Antara/Andika Wahyu)
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers seusai melakukan inspeksi mendadak ke Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (28/10). (Antara/Andika Wahyu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penangkapan pemilik akun Facebook penghina Jokowi berbuntut panjang. Sebagian masyarakat di dunia maya ramai-ramai mem-bully Jokowi.

Selain tagar #SaveTukangSate, ada pula #ShameOnYouJokowi. Umumnya, mereka mempertanyakan penangkapan pembantu tukang satai tersebut. Sebagian malah memperolok dan menyamakan dengan rezim Orba.

Namun, beberapa seleb twit yang aktif di dunia maya tak tinggal diam. Para pendukung Presiden Jokowi pun membandingkan kasus ini dengan Pemred Obor Rakyat.

Seperti pengamat dan aktivis politik, Fadjroel Rachman, melalui akunnya @fadjroel mengatakan "polisi aya2 wae, Obor rakyat?". Ia juga menambahkan, "Ini mungkin bisa dibaca om @IkhsanModjo dan kader2 #LHI18tahun ya soal #SaveTukangSate.

Akun @twittibeth malah menambahkan "Obor Rakyat jelas harus diproses. Tapi yg ini jg keterlaluan, dia edit foto Jokowi dan Mega, Seolah2 sedang berhubungan badan". Ienas Tsuroiya melalui akun @tsuroiya mengatakan, "Yang lebih layak diproses hukum menurutku pemred "Obor Rakyat", yang jelas2 menyebar fitnah..Nyatanya sampe skg gak ada kelanjutan".

Pemilik akun @datukrajoangek, meski tak mendukung namun menyikai kasus ini. Ia menegaskan, "Beda pendapat itu sah loh..Saling menjatuhkan itu juga bolehh. Tp klo fitnah...Elu siap2 dipolisikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement