Rabu 29 Oct 2014 10:03 WIB

Pengunjung Tidak Disiplin, Acara di Monas Dibatasi

Rep: C66/ Red: Indira Rezkisari
 Monumen Nasional (Monas), Jakarta. (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Monumen Nasional (Monas), Jakarta. (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana mengurangi kegiatan di Monumen Nasional (Monas). Hal ini hendak dilakukan mulai tahun depan.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kegiatan yang akan dikurangi adalah acara yang berpotensi mengundang keramaian. Tidak hanya itu, acara yang berlangsung hingga malam hari juga ia katakan hendak diminimalisir.

"Jika kami belum bisa juga menangani pengunjung yang datang  ke Monas dengan baik maka kami akan kurangi, tapi kalau bisa tidak ada masalah," ujar Basuki di Balai Kota, Rabu (29/10).

Pria yang akrab disapa Ahok ini menjelaskan memang selayaknya Monas dimanfaatkan untuk khalayak ramai. Namun, ia menyayangkan tidak sedikit orang-orang yang datang ke kawasan seluas 82 hektare tersebut yang tidak disiplin. Mereka dinilai tidak mengerti tata tertib yang  diberlakukan untuk para pengunjung.

Selain itu, kesulitan utama pengelola Monas sendiri dikatakan oleh Mantan Bupati Belitung Timur itu adalah mengatur para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang terus menjajakan dagangannya di kawasan tersebut. Biasanya, setelah acara keramaian berlangsung banyak sampah yang dibuang sembarangan. Tidak jarang, taman-taman mengalami kerusakan setelah kegiatan yang mengundang keramaian massa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement