Selasa 28 Oct 2014 19:18 WIB

Ketua BPK: Kalau Saya Berpolitik, Pecat Saya

Rep: Agus Raharjo/ Red: Mansyur Faqih
Harry Azhar Aziz
Harry Azhar Aziz

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Harry Azhar Aziz bersumpah tak akan berpolitik lagi. Ia juga berjanji tak akan tebang pilih untuk memeriksa penggunaan uang negara. 

"Saya bukan politisi sekarang, sudah keluar. Jadi tolong dicatat saya tidak lagi anggota partai," kata Harry usah angkat sumpah sebagai ketua BPK, Selasa (28/10).

Harry menambahkan, sudah membuktikan independensi dengan gelar doktor yang disandangnya. Mantan politikus Partai Golkar itu menjanjikan akan memeriksa siapa pun yang menggunakan keuangan negara. 

Bahkan perusahaa koleganya di Golkar, Aburizal Bakrie (Ical). Dengan catatan, kata dia, kalau perusahaan milik Ical menggunakan keuangan negara. Kalau tidak, maka tidak dapat diperiksa.

"Perusahaan Bakrie itu kalau mengelola keuangan negara akan saya periksa. Kalau mereka tidak mengelola keuangan negara tidak mungkin BPK memeriksa keuangan mereka," tambah Harry.

Harry bahkan berkomitmen kalau ia dan anggota BPK lain yang juga mantan politisi berperilaku politik, maka siap dipecat. Masyarakat dapat melaporkan tindakan anggota BPK tersebut ke majelis etik.

Sebab, majelis etik di BPK akan diperkuat. "Kalau saya melanggar kode etik, pecat saya," tegas Harry.

Harry juga berjanji akan mengusulkan badan rapat BPK untuk memeriksa mafia migas. Sebab, keputusan untuk dijadikan prioritas ada di badan rapat. 

"Saya harus meyakinkan minimal pada lima anggota badan, kalau mereka setuju maka itu masuk," tegas Harry. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement