REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Selasa (28/10). Pertemuan ini dilakukan untuk membicarakan sinergitas penanggulangan masalah seperti kebersihan dan kemacetan.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan kedatangannya hari ini, selain membahas sejumlah masalah, ia hendak mengambil truk sampah yang dihibahkan Pemprov DKI. Menurutnya truk sampah dibutuhkan oleh Bekasi dalam menangani sampah yang kerap mengalami penumpukan. Selama ini, masalah kebersihan di kota tersebut memang kerap terjadi.
"Kami membicarakan masalah yang penanggulangan membutuhkan sinergitas dengan DKI seperti transportasi, lingkungan hidup, dan kebersihan sendiri. Karenanya kami sekaligus hendak mengambil truk sampah yang dihibahkan," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (28/10).
Ia juga menambahkan pertemuan hari ini dilakukan untuk membahas dana bantuan ke Bekasi, yang merupakan wilayah penyangga Ibu Kota. Pria yang akrab disapa Pepen ini mengatakan dana bantuan yang diperlukan adalah sebesar Rp 250 miliar. Dana tersebut apabila diberikan akan diprioritaskan untuk pembangunan jalan, saluran, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan sistem transportasi yang terintegrasi.
"Tentu transportasi juga diutamakan untuk menanggulangi kemacetan. Ini bisa seperti APTB dan MRT. Kami juga akan membangun terminal tipe A yang terhubung dengan jaringan bus di seluruh DKI," jelasnya.
Sementara itu, Basuki mengatakan tidak mempermasalahkan berapapun dana bantuan yang diberikan terhadap Bekasi dan wilayah penyangga lainnya. Hal ini karena penanganan masalah di hulu Ibu Kota tersebut tentu akan berpengaruh baik untuk DKI.
"Ini bukan soal uang. Kalau untuk kebaikan Jakarta, Rp 1 triliun juga kami kasih," ucap pria yang akrab disapa Ahok itu.