Senin 27 Oct 2014 06:15 WIB

Amran Sulaiman Dinilai Mampu Atasi Masalah Pertanian

  Pengumuman susunan Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (26/10). (Republika/Tahta Aidilla)
Pengumuman susunan Kabinet Kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (26/10). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sosok Amran Sulaiman, putra Sulawesi Selatan (Sulsel) yang baru saja diangkat diumumkan sebagai Menteri Pertanian Kabinet Jokowi-JK dinilai mampu mengatasi berbagai masalah di sektor pertanian.

"Amran Sulaiman adalah konseptor dan eksekutor handal yang telah berpengalaman khususnya di sektor pertanian," ujar Mantan Direktur PTPN XIV H.M. Ali Arief, yang pernah menjadi atasan Amran Sulaiman selama lebih dari 14 tahun di Makassar, Ahad (26/10).

Ali mengatakan Amran bahkan telah memiliki konsep yang jelas terkait bagaimana membangun sektor pertanian Indonesia.

"Amran sudah mengkaji berbagai masalah pertanian Indonesia dengan sejumlah pakar dan sudah ada konsep yang jelas mengenai apa yang harus dilakukan ke depan," ujarnya.

Ali khususnya optimis jika Amran mampu membawa Indonesia menuju swasembada gula.

"Amran tahu betul berbagai masalah yang ada di industri gula dengan pengalamannya yang panjang di PTPN XIV, dan dengan kapasitasnya yang sudah teruji ia akan mampu menyelesaikan masalah tersebut," katanya.

Ditemui di kediamannya di Makassar, Sabtu (25/10), sebelum pengumuman kabinet, Amran Sulaiman sendiri mengaku tidak ingin berandai-andai jika ia menjadi menteri. Namun, kata Amran, jika Allah mempercayakan jabatan tersebut kepadanya ia optimis bisa memperbaiki sektor pertanian Indonesia.

"Saya yakin tidak sulit, yang penting punya kemauan, selain itu hati dan pikiran harus sejalan, jika tidak energi kita akan habis hanya karena pertarungan hati dan pikiran," ujarnya.

Amran Sulaiman pernah berkiprah di PTPN XIV, dan terakhir menjabat sebagai Kepala Bagian Logistik PTPN XIV Wilayah Timur, sebelum akhirnya mengundurkan diri pada tahun 2010. Amran juga tercatat sebagai Dosen Luar Biasa di Universitas Hasanuddin, dan CEO di Tiran.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement