REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie menilai susunan kabinet pemerintahan Jokowi-JK cukup memberi harapan, meski tidak 100 persen bagus.
Marzuki yang juga Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat kepada pers melalui BBM di Jakarta, Minggu petang, berharap masyarakat optimistis melihat susunan kabinet ini.
"Saya melihat banyak yang bagus dan saya lihat juga cukup memberi harapan, meski tidak 100 persen bagus," katanya.
Namun, menurut dia, ada nama-nama yang salah tempat, seperti Siti Nurbaya. Siti Nurbaya seharusnya jadi mendagri, tetapi justru menteri kehutanan dan lingkungan hidup.
"Tapi kelihatannya, Jokowi hanya melihat ijazahnya yang dari IPB dan tidak melihat karirnya selama ini di birokrasi (kementerian dalam negeri)," ujar Marzuki.
Marzuki pun senang melihat banyak sahabat-sahabatnya yang baik bisa mendapatkan posisi menteri di kabinet. Dia juga merasa gembira orang-orang yang selama ini terbukti memiliki kinerja yang baik bisa duduk di kabinet.
"Saleh Husen itu orang baik. Indroyono yang mengenalkan 'blue economy'. Ignatius Jonan terbukti bagus memimpin KAI," katanya.
Khusus mengenai pemisahan kementerian pendidikan yang dibagi menjadi kementerian pendidikan dasar dan kebudayaan yang dipimpin oleh Anis Baswedan, Marzuki mengingatakan bahwa hal itu tidak akan mudah.
"Anies akan diuji dengan memimpin Kementerian Dikdasmenbud. Tidak mudah apalagi di dalam kemendikbud birokrasi yang sudah sulit diubah karena berpikir proyek," katanya.
Anies, menurut dia, juga akan kesulitan menghitung biaya pendidikan 20 persen dari APBN dengan pendidikan yang dipecah dua.
"Pemecahan pendidikan dalam dua kementerian itu akan membuat blunder. Proses pendidikan itu mulai dari dini sampai tinggi, kok PT gabung ke ristek?," katanya.