REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mempromosikan cara hidup sehat guna mencegah diabetes dengan mengambil kebijakan pembangunan bidang kesehatan preventif, khususnya di puskesmas dan rumah sakit.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, bahwa saat ini pihaknya bersama seluruh pemangku kepentingan terus memperkuat program percepatan perluasan pelayanan kesehatan di 8.503 desa dan kelurahan di Jatim.
"Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memperkuat program percepatan perluasan pelayanan kesehatan dengan membangun sebanyak 11.456 institusi pelayanan kesehatan, seperti puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, dan polindes di seluruh Jatim," katanya saat membuka Konas Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA) IX dengan tema "Raise Awarness, Advance Prevention & Improve Health Outcome for Diabetes" di Hotel JW Marriott, Sabtu.
Ia mengemukakan bahwa Pemprov Jatim juga terus memperkuat dan mengembangkan taman posyandu yang integratif dan holistis, yakni taman posyandu yang terintegrasi dengan bina keluarga balita (BKB), pos pelayanan terpadu (posyandu), dan pendidikan anak usia dini (PAUD).
Gubernur juga terus melakukan promosi kesehatan dan memberdayakan masyarakat untuk memperkuat upaya promotif dan preventif, baik melalui sosial marketing untuk kampanye dan sosialisasi, advokasi untuk memengaruhi lingkungan, penyuluhan, dan upaya-upaya lainnya yang mendukung pembangunan kesehatan.
"Mari bekerja bersama untuk menyukseskan program-program promotif dan preventif, khususnya dalam penyakit diabetes," kata Gubernur Soekarwo.