REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mendukung pencanangan Hari Santri oleh Presiden Joko Widodo yang dilakukan bertepatan peringatan tahun baru Islam 1 Muharam 1346 Hijriah.
"Saya mendukung saja rencana pencanangan hari santri, itu adalah langkah yang bagus," kata Din Syamsuddin di Jakarta, Sabtu (25/10). Menurutnya pencanangan ini tidak harus pada tanggal 1 Muharram, tetapi bisa pada tanggal kapan saja, yang terpenting adalah esensinya.
"Acara besok (Ahad) di GBK adalah bukan terkait isu hari santri, tetapi perayaan tahun baru Islam," ujarnya.
Ia menjelaskan pada acara perayaan Ahad itu Presiden Jokowi juga belum tentu datang, walau pun sudah konfirmasi kehadiran secara langsung.
"Saya mendapat kabar dari Sekretariat Negara beliau belum tentu hadir, karena kesibukan penyusunan kabinet," katanya. Din menjelaskan Presiden Joko Widodo sebelumnya ingin dan antusias hadir pada acara ini, namun masih sibuk.
Sementara itu, ia mengatakan bahwa hari santri adalah bukan isu terkait MUI pada janji Presiden Jokowi ketika berkampanye, tetapi mendukung langkah tersebut jika memang akan dicanangkan.
Pada perayaan tahun baru Islam, acara akan dimulai pada pukul 08.00 WIB, dengan dimeriahkan oleh para artis dan band nasional di Gelora Bung Karno, Jakarta. Mulai tahun baru ini, MUI akan merayakannya secara meriah untuk menyambut 1 Muharram dengan berbagai kegiatan.