Sabtu 25 Oct 2014 06:50 WIB

Hadapi MEA dengan Tanamkan Cinta Produk Indonesia

Batik menjadi salah satu produk Indonesia yang dijual dalam rangka meramaikan Indonesia Festival di Wassenar, Den Haag, Belanda.
Foto: Antara
Batik menjadi salah satu produk Indonesia yang dijual dalam rangka meramaikan Indonesia Festival di Wassenar, Den Haag, Belanda.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR-- Sekertaris Daerah Jawa Timur Ahmad Sukardi mengemukakan, untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 salah satu strategi penting yang harus dilakukan adalah menumbuhkan kecintaan terhadap produk Indonesia.

"Implikasi pemberlakuan MEA adalah semakin derasnya arus barang, jasa, dan investasi ke dalam pasar domestik, untuk menangkalnya maka kecintaan terhadap produk Indonesia harus kita tumbuhkan," kata Ahmad Sukardi saat membuka Pameran Produksi Dalam Negeri dan Produk Kreatif Nusantara 2014 di Makassar, Jumat (24/10).

Ahmad mengatakan bahwa masyarakat perlu ditumbuhkan kesadarannya bahwa dengan membeli produk lokal, mereka juga telah ikut membantu saudaranya yang sebangsa dan setanah air.

"Dengan membeli produk UMKM kita, bisa dibayangkan berapa banyak saudara kita, pekerja Indonesia yang telah kita bantu, dari pada membeli produk impor yang keuntungannya lari ke negara lain," ujar Ahmad.

Menurut Ahmad, kebiasaan membeli barang impor hanya berdasarkan prestise sebaiknya tidak dipelihara.

"Kita harus bangga mengenakan produk dalam negeri karena terbukti produk kita juga berkualitas," tambahnya.

Meskipun beberapa produk tertentu seperti kain tenun produksi lokal relatif lebih mahal dibandingkan produk kain pabrikan dari negara lain, menurut Ahmad, hal ini wajar karena ada nilai seni dan keunikan dalam produk tersebut.

"Kain tenun yang dibuat dengan tangan dengan kerumitan motif yang menggambarkan kekayaan budaya kita itu sangat unik, pembuatannya membutuhkan waktu lama, jadi wajar bila harganya relatif lebih mahal," katanya.

Pameran Produksi Dalam Negeri dan Produk Kreatif Nusantara 2014 diselenggarakan di Makassar 24-26 Oktober. Pameran ini diikuti oleh 120 peserta dari tujuh provinsi di Indonesia, termasuk Jawa Timur. Dalam kegiatan ini dipamerkan berbagai produk lokal seperti kain batik, tenun, dan produk kerajinan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement