Sabtu 25 Oct 2014 05:30 WIB

Sambut Malam 1 Muharam, Remaja Masjid Gelar Sepak Bola Api

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Bilal Ramadhan
Pawai Obor.  Anak-anak memegang obor sambil berjalan di kawasan pemukiman diJakarta, Rabu (14/11)malam. Mereka menyambut datangnya tahun baru islam 1434 H.
Foto: Republika/Tahta Adilla
Pawai Obor. Anak-anak memegang obor sambil berjalan di kawasan pemukiman diJakarta, Rabu (14/11)malam. Mereka menyambut datangnya tahun baru islam 1434 H.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU-- Beragam cara dilakukan umat Islam di Tanah Air dalam menyambut malam Tahun Baru Islam 1 Muharam. Di Kabupaten Indramayu, malam tersebut diwarnai dengan pertandingan sepak bola api, Jumat (24/10) malam.

Hal itu seperti yang dilakukan puluhan anggota remaja masjid Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Mereka bermain sepak bola api dengan menggunakan batok buah kelapa yang dilumuri minyak tanah dan dibakar.

Tanpa rasa takut, para pemain sepak bola api tersebut berebut bola yang menyala-nyala. Mereka pun berusaha menyarangkan bola ke dalam gawang, seperti halnya sepak bola biasa. Pertandingan yang hanya berlangsung setahun sekali itu menjadi hiburan yang menarik bagi warga setempat.

Mereka berbondong-bondong menyaksikan jalannya pertandingan tersebut. Mereka pun akan riuh bersorak-sorai saat pemain yang mereka dukung berhasil menyarangkan bola api ke dalam gawang. Meski cukup berbahaya, namun para pesertanya sama sekali tidak terbakar ataupun terluka. Mereka pun mengaku tidak melakukan ritual khusus sebelum memainkannya.

''Kami hanya harus memiliki rasa kepercayaan diri dan mampu mengendalikan hati agar tidak  sombong,'' tutur salah seorang pemain, Wawan Iskandar.

Sementara itu, panitia penyelenggara sepak bola api, Sulaeman, mengungkapkan, acara tersebut sudah menjadi tradisi tahunan dalam menyambut datangnya malam 1 Muharam. Selain sebagai hiburan, acara tersebut juga diharapkan mampu melatih keberanian serta mental umat.

''Juga menjadi momen untuk mengingatkan masyarakat akan datangnya Tahun Baru Islam dan menyadari maknanya untuk berhijrah dari keburukan pada jalan kebaikan,'' jelas Sulaeman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement