Jumat 24 Oct 2014 21:25 WIB

Ini yang Harus Disiapkan Negara Menghadapi Bonus Demografi

Rep: sonia fitri/ Red: Damanhuri Zuhri
Menabung sejak dini membantu Anda mencapai lebih banyak tujuan keuangan di masa yang akan datang.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Menabung sejak dini membantu Anda mencapai lebih banyak tujuan keuangan di masa yang akan datang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia harus melakukan sejumlah persiapan agar berhasil menyongsong bonus demografi pada 2025-2035, ketika jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari jumlah penduduk nonproduktif.

Utamanya, negara harus menyiapkan strategi pembentukan manusia seutuhnya dengan cara melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas akhlak generasi muda mulai saat ini.

“Salah satu prasyaat memanfaatkan bonus demografi adalah menyiapkan penduduk usia produktif yang berkualitas akhlaknya, di samping juga diperhatikan kualitas pendidikan dan kesehatannya, ” kata Pakar Demografi dari Universitas Indonesia Sonny Hary Budiutomo kepada Republika pada Kamis (23/10).

Pembentukan manusia seutuhnya, kata dia, sebagaimana amanat UU no 52 tahun 2010 yang menerangkan, kualitas penduduk dapat dilihat dari seberapa baik akhlak, iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Mahaesa.

Dikatakannya, salah satu cara yang dapat ditempuh yakni membangun mental melalui pendidikan agama. Dengan pendidikan agama yang baik, masyarakat usia produktif dapat membumikan nilai-nilai agama yang sarat kebijaksanaan  sehingga mereka tak segan menjadikan agama sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari.

Hal selanjutnya yang mesti disiapkan adalah keterampilan masyarakat agar senang menabung atau berinvestasi. Di masyarakat yang didominasi usia produktif, di mana jumlah keluarga yang sedikit seharusnya mengikis pengeluaran.

Maka, pendapatan yang diperoleh dari hasil bekerja harusnya membuat kebutuhan menabung lebih tinggi. “Lagi pula, dalam Islam kita dilarang untuk berlebih-lebihan, atau bersikap boros,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement