REPUBLIKA.CO.ID, BALIK PAPAN -- Wali Kota Balikpapan, Kalimantan Timur Rizal Effendi minta maaf atas reaksi masyarakat yang berlebihan bila terjadi pemadaman listrik oleh PLN di Kota Minyak.
"Kami mohon maaf atas kemarahan masyarakat kepada PLN, terutama yang ditumpahkan lewat media sosial," katanya pada peringatan Hari Listrik Nasional di Gedung Kesenian Balikpapan, Jumat (24/10) yang dihadiri General Manager (GM) PT PLN Wilayah Kalimantan Timur dan Utara.
Ia memahami tentu saja masyarakat boleh mengeluh dan mengkritik, namun harap disampaikan dengan santun dan beretika.
Ia menyontohkan keluhan mahasiswa S2 UGM Florence Sihombing yang mengeluh dan memaki-maki lewat akun twitternya karena tidak dilayani saat ingin membeli BBM di tempat yang dikhususkan untuk mobil. Karena makiannya itu, Florence diadukan ke polisi dan sempat menjalani pemeriksaan.
"Jadi masyarakat juga harus memahami etika hukum," Rizal Effendi.
Peringatan Hari Listrik Nasional 27 Oktober 2014 ini, PLN Wilayah Kaltim menggelar Pekan Kelistrikan Kaltim. Sejumlah acara digelar di Gedung Kesenian Balikpapan mulai Jumat 24 Oktober hingga 28 Oktober nanti.
"Ini kali pertama kami menggelar acara tersebut untuk memberikan informasi dan menjelaskan pola layanan PLN, termasuk rencana-rencana PLN mengenai kelistrikan di Kaltim," kata Ketua Panitia Pelaksana Tri Yanuarsa bersama Humas PLN Wilayah Kaltim Kaltara Yuda Pandu.
Pada kesempatan ini, kata dia, pengunjung bisa mengajukan permohonan pasang baru, tambah daya, hingga pengaduan gangguan.
Pekan Kelistrikan ini juga melibatkan 33 perusahaan-perusahaan yang terkait dengan ketenagalistrikan dan juga digelar seminar energi terbarukan, donor darah, serta panggung hiburan yang antara lain menampilkan Kiwil, komedian dari Jakarta.