Jumat 24 Oct 2014 11:46 WIB

Pekerja Freeport Mogok, Disnaker: Belum Ada Pemberitahuan

In this photo taken and released by PT Freeport Indonesia, on May 17, 2013, the Indonesian unit of Arizona-based Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, rescuers gather inside a tunnel that collapsed in May.
Foto: AP/PT Freeport
In this photo taken and released by PT Freeport Indonesia, on May 17, 2013, the Indonesian unit of Arizona-based Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, rescuers gather inside a tunnel that collapsed in May.

REPUBLIKA.CO.ID,TIMIKA--Dinas Pemukiman, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mimika, Papua hingga saat ini belum menerima surat pemberitahuan dari PUK SPSI PT Freeport Indonesia soal rencana pekerja melakukan aksi mogok.

Kepala Diskimnaker Mimika, Dionisius Mameyao kepada Antara di Timika, Jumat mengatakan apa pun bentuk aspirasi pekerja harus dapat disalurkan sesuai dengan kesepakatan yang sudah tercantum pada Buku Pedoman Hubungan Industrial.

"Sampai sekarang kami belum mendapat pemberitahuan soal mogok pekerja PT Freeport Indonesia. Tuntutan soal hak-hak mereka baik gaji maupun kenaikan jenjang karier dan lain-lainnya semua sudah tercantum dalam buku Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan buku Pedoman Hubungan Industrial," ujar Dionisius.

Ia menyarankan pekerja bisa menempuh proses perundingan bipartit dan lainnya jika memang manajemen PT Freeport Indonesia belum sepenuhnya melaksanakan ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati dalam PKB dan buku pedoman hubungan industrial.

Sementara itu tokoh masyarakat Amungme, Yosep Yopi Kilangin meminta semua pihak baik manajemen Freeport, pekerja dan lainnya agar duduk bersama mencari solusi terkait berbagai persoalan yang terjadi di lingkungan perusahaan tambang itu.

"Apa pun masalah yang ada di Freeport kita bisa duduk untuk membicarakannya secara baik. Bupati Mimika sudah berupaya membantu memfasilitasi tuntutan pekerja ke pihak manajemen Freeport supaya operasional perusahaan jangan sampai ada hambatan," ujar Yopi.

Menurut dia, kehadiran Bupati Mimika Eltinus Omaleng dalam pertemuan antara manajemen Freeport dengan pihak PUK SPSI di sebuah hotel di Jalan Darmawangsa, Jakarta beberapa waktu lalu merupakan wujud nyata dari komitmen Eltinus Omaleng sebagai anak daerah yang tidak menghendaki operasional Freeport terganggu.

"Tidak boleh ada halangan, tidak boleh lagi ada penutupan perusahaan. Apa pun masalahnya, mari kita duduk bersama untuk berbicara dan mencari solusi. Tapi jangan menghalangi perusahaan. Itu sumber pendapatan kita semua untuk membangun daerah. Kami tidak mau ada masalah di sini, jangan buat soal," kata Yopi Kilangin dengan nada sedikit mengancam.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement