REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Konsep Trisakti Bung Karno dapat diimplementasikan dari sudut pandang Kesehatan Masyarakat. Konsep Trisakti memiliki tiga aspek yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya.
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tjandra Yoga Aditama, aspek berdaulat dalam politik, untuk kesehatan ditandai antara lain dengan wewenang penuh pemerintah dalam pengaturan tenaga asing kesehatan. Selain itu, diberlakukannya Standard Material Transfer Agreement (SMTA) untuk pengiriman sample biologis ke luar negeri. Menurutnya, tim SMTA ada di Balitbangkes Kemenkes RI.
"Peran penting Indonesia di WHO harus dimaksimalkan, baik dalam lahirnya resolusi-resolusi maupun dalam keanggotaan aktif di komite-komite WHO," kata Tjandra kepada Republika, Jumat (24/10).
Sedangkan aspek kemandirian dalam ekonomi dari sudut kesehatan, lanjutnya, antara lain ditunjukkan dalam bentuk Jaminan Kesehatan Nasional atau Kartu Indonesia Sehat. Kemudian penelitian kemampuan produksi obat dan vaksin dimanatelah ada konsorsium riset untuk hal tersebut. "Yang utama adalah ketersediaan petugas kesehatan handal dalam negeri," imbuhnya.
Aspek ketiga dari konsep Trisakti, Kepribadian dalam Budaya, dalam kesehatan ditunjukkan antara lain dengan berbagai penelitian di Balitbangkes tentang Riset Khusus Budaya Kesehatan. Riset tersebut mengenai aspek budaya yang mempengaruhi pola hidup sehat, pencegahan dan pengobatan. Selain itu, pemerintah dinilai perlu memperhatikan konsep social determinant of health.
Menurut WHO, social determinant of healt adalah kondisi sosial yang mempengaruhi kesempatan seseorang untuk memperoleh kesehatan. Dia mencontohkan kemiskinan, ketimpangan sosial, kekurangan pangan, dan sebagainya.
Selain itu, pemerintah perlu memperhatikan penyuluhan dan kegiatan kesehatan masyarakat yang sesuai sosio budaya masing-masing daerah. Pihaknya berharap, pemerintahan Jokowi-JK memperhatikan implementasi konsep Trisakti di bidang kesehatan.