REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella mengatakan lembaga pemberantasan korupsi di Hong Kong lebih fokus kepada polisi dan jaksa. Tujuannya, membersihkan aparat setelah itu baru menangani pejabat.
Menurutnya, di Indonesia juga perlu seperti itu. Sehingga tak hanya calon menteri yang perlu diperiksa rekam jejaknya. Melainkan calon gubernur, dirjen, dirut, serta jabatan publik lainnya.
"Sehingga tidak parsial, semuanya siap masuk pada tataran itu," ujarnya di Jakarta Pusat, Kamis, (23/10).
Ia menjelaskan, pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus fokus melakukan pencegahan. Jangan seperti selama ini yang lebih memperhatikan upaya tindakan daripada pencegahan.
Pada 17 Desember, masa tugas pimpinan KPK telah habis. Dua nama calon pimpinan baru telah diberikan ke DPR, yaitu Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata.
Baginya, kedua calon memenuhi standar sebagai pimpinan KPK. Hanya saja, hingga kini DPR masih memperdebatkan, apakah kedua nama tersebut diterima dan langsung dipilih atau ditolak, kemudian diadakan pemilihannya pada 2015.