REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia ke-7 Joko Widodo (Jokowi) melakukan klarifikasi terkait pembatalan pengumuman kabinet di Pelabuhan Tanjung Priok Rabu (22/10).
Menurut Jokowi, ia memang telah menyiapkan panggung beserta alat penunjang lainnya untuk pengumuman kabinet. Meski demikian, ia mengaku tak pernah mengagendakan pengumuman kabinet dilakukan Rabu kemarin.
"Kemarin kamu-kamu (wartawan) di Tanjung Priok yang ngumpulin siapa? Kita baru siapkan tempat kok kamu ngomong dibatalkan," ujarnya dengan nada meninggi. Saat memberikan klarifikasi tersebut, Jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Deputi Tim Transisi Hasto Kristiyanto.
Menurut Jokowi, hingga kini ia belum mengumumkan kabinet karena masih menunggu sejumlah proses yang harus dilalui. Jokowi mengaku, ia mesti mencari delapan orang baru untuk mengisi kementerian yang masih kosong. Sebab, sebelumnya, KPK memberi daftar hitam pada delapan nama calon menteri yang dia ajukan.
"Kita menganut prinsip kehati-hatian. Waktu kita sampaikan ke KPK kan ada yang harus diulang. Kita sampaikan ke KPK lagi. Sampai sekarang ini belum keluar dari KPK," ujar mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. Selain itu, Jokowi mengatakan, ia juga masih menunggu surat jawaban dari DPR terkait nomenklatur kementerian.
Seperti diketahui, ratusan pewarta telah bersiap menanti pengumuman kabinet Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok Rabu malam. Berdasarkan info dari Biro Pers Istana, Jokowi-JK akan mengumumkan kabinetnya di tempat tersebut pada pukul 07.00 WIB.
Hal itu diperkuat dengan adanya sebuah panggung kecil di terminal peti kemas. Panggung juga dilengkapi dengan lighting dan sound system yang megah. Di samping panggung terdapat meja panjang. Di atas meja dijejerkan 33 buah helm berwarna oranye.
Namun, setelah menunggu selama lebih dari dua jam, Biro Pers Istana mengabarkan pengumuman kabinet dibatalkan. Tidak ada kejelasan di balik alasan pembatalan kabinet.