REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh koridor TransJakarta akan memberlakukan sistem tiket elektronik atau dikenal dengan e-ticketing. Secara bertahap, mulai November setidaknya ada 10 koridor yang menerapkan sistem ini.
Direktur Utama PT TransJakarta Antonius NS Kosasi mengatakan pada periode November hingga Desember akan ada sembilan koridor yang menerapkan sistem e-ticketing, yakni koridor 2,3,5,7,8,9,10,11,dan 12.
"Pada akhir tahun ini hampir semua koridor TransJakarta tidak lagi menerima transaksi tunai. Kami berharap dengan menggunakan e-ticket kepadatan transaksi di halte yang sering terjadi dapat berkurang," ujarnya, Kamis (23/10).
Namun, ia menjelaskan hingga saat ini ada dua koridor yang mengalami kendala penerapan e-ticket. Dua koridor tersebut adalah koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas) dan koridor 6 (Ragunan-Dukuh Atas).
Hal tersebut karena adanya sengketa hukum yang melibatkan Bank DKI dengan vendor yang memasang sarana dan prasarana tiket elektronik di kedua koridor tersebut, yakni PT Megah Prima Mandiri.
Tiket elektronik yang digunakan di sembilan koridor nanti tetap menggunakan produk dari beberapa bank yang bekerjasama dengan TransJakarta. Selain Bank DKI, produk bank tersebut diantaranya Mandiri e-Money (Bank Mandiri), BCA Flazz (Bank BCA), BNI Tapcash (Bank BNI) BRI Brizzi (Bank BRI), juga Bank Mega MegaCash.