Rabu 22 Oct 2014 20:28 WIB

Pasar Berharap Jokowi Masukan Politisi KMP dalam Kabinet

Pawai budaya menyambut Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (20/10).  (Republika/Agung Supriyanto)
Pawai budaya menyambut Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di sepanjang Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (20/10). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku pasar berharap Joko Widodo (Jokowi) mencantumkan nama politisi partai Koalisi Merah Putih (KMP) sebagai menteri.

"Dengan begitu, kekuatan politik Jokowi di parlemen dapat menguat. Sehingga posisi tawar pemerintah juga akan semakin tinggi," kata ekonom senior Bank Standard Chartered, Fauzi Ichsan. di Jakarta, Rabu (22/10).

Pelaku pasar, menurut dia, sedang khawatir dengan kekuatan politik Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di parlemen. Apalagi setelah kekalahan beruntun dalam beberapa perumusan undang-undang.

KIH mengalami kekalahan sejak perumusan UU MD3 hingga UU Pilkada. Hal itu membuat investor cemas kebijakan Jokowi akan selalu "diganjal".

"Nah kita lihat Partai Persatuan Pembangunan, sudah pasti kah masuk ke KIH. Jika masuk, kekuatan Jokowi di parlemen menguat bisa 40 persen," ujar dia.

Jika PPP masuk KIH, kata dia, kekuatan Koalisi pendukung Jokowi akan bertambah menjadi 40 persen. Sehingga semakin mendekati kekuatan politik KMP yang sebesar 47 persen.

"Nah sekarang kan tinggal nunggu Demokrat, lagi-lagi tergantung Susilo Bambang Yudhoyono," ujarnya.

Namun untuk posisi menteri terkait ekonomi, Fauzi mengatakan, investor hanya ingin kalangan teknokrat dan profesional.

Karena sejak pimpinan DPR dan MPR diduduki politisi KMP, tak dapat dipungkiri kalau pasar uang dan saham dilanda sentimen negatif dari domestik.

Saat itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat turun dari level 5000. Sementara rupiah anjlok hingga Rp 12.200. 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement