Rabu 22 Oct 2014 14:11 WIB

Kapolri: Banyak Negara Ingin Belajar Pengamanan Pemilu

Simulasi pengamanan Pemilu 2014 (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Simulasi pengamanan Pemilu 2014 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengatakan kepolisian di beberapa negara memintanya untuk berbagi pengalaman terkait upaya pengamanan Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden/Wapres di Indonesia.

"Ada beberapa negara termasuk Myanmar meminta bertemu saya untuk belajar bagaimana pengamanan Pemilu mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan," ujar Sutarman dalam konferensi pers pelaksanaan Apel Konsolidasi Pengamanan Pelantikan Presiden dan Wapres 2014, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, Pileg dan Pilpres 2014 merupakan proses pembelajaran demokrasi.

"Ini merupakan pembelajaran demokrasi yang sangat luar biasa. Negara lain harus belajar dari Indonesia sekarang," ujarnya.

Dia menyebutkan sebanyak 16 anggota kepolisian gugur selama pelaksanaan tahapan Pileg hingga Pilpres. "Evaluasi dilaksanakan dalam seluruh tahapan pemilu. Ada 16 anggota gugur," kata Sutarman.

Sutarman mengatakan para anggota kepolisian itu gugur saat bertugas mengawal logistik maupun kecelakaan kapal yang tenggelam di Kalimantan.

Pimpinan Polri memberikan penghargaan dengan menaikkan pangkat anggota yang gugur itu.

"Itu pengorbanan anak bangsa demi kemajuan Indonesia biarkan sejarah yang mencatat itu," ujar Sutarman.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement