REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali menggelar Festival Budaya Jakarta Marathon, Ahad (26/10). Selain perlombaan lari berskala internasional, acara yang digelar untuk kedua kalinya ini juga akan menampilkan seni budaya nusantara.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta mengatakan acara ini juga sekaligus menjadi ajang mempromosikan Indonesia. Dengan pertunjukan seni budaya dari seluruh penjuru nusantara, para warga maupun wisatawan yang hadir diharapkan mendapat informasi penting mengenai keunikan tiap daerah.
"Jadi dengan rangkaian acara ini diharapkan acara Jakarta Marathon di Ibu Kota dapat sejajar dengan ajang marathon bergengsi di negara lainnya," ujar kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman, Rabu (22/10).
Nantinya, dalam acara tersebut panggung dapat bergerak (mobile) akan disebar di sepanjang lintasan lari. Di setiap panggung, atraksi budaya juga musik-musik Indonesia akan ditampilkan.
Dalam edisi perlombaan marathon kedua di DKI Jakarta ini, terdapat empat jenis lari yang diselenggarakan. Pertama adalah full marathon (42,195km), half marathon (21jm), 10km marathon, dan Maratoonz (1,3km/children's sprint).
Rute untuk lari marathon ini dirancang agar para peserta dapat melihat situs-situs wisata bersejarah Ibu Kota. Situs-situa ini diantara Monumen Nasional (Monas), Kawasan Kota Tua, Museum Fatahillah, Mesjid Istiqlal, Gereja Katedral, dan Bundaran Hotel Indonesia (HI).