REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat penyandang difabel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap Presiden Joko Widodo mampu mengimplementasikan piagam perjuangan Suharso sebagai komitmen memperjuangkan hak para penyandang cacat dalam pemerintahannya lima tahun ke depan.
"Kami berharap keberpihakan Jokowi terhadap penyandang cacat seperti yang pernah ditandatangani dalam "Piagam perjuangan Suharso" mampu diwujudkan," kata Direktur Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel (Sigap), Joni Yulianto di Yogyakarta, Rabu.
Seperti diberitakan, Presiden Jokowi sebelumnya pernah menandatangani sembilan piagam perjuangan sebagai wujud dari kontrak politiknya kepada rakyat Indonesia. Salah satu di antaranya adalah Piagam perjuangan Suharso.
Dia menyebutkan, ada tiga poin utama yang digagas dalam piagam tersebut yakni pengakuan dan perlindungan hak difabel, pemerintahan yang berjalan sesuai konstitusi, serta membangun persepsi tentang keberadaan difabel sebagai aset negara, bukan beban negara.
Menurut Joni, beberapa substansi dalam piagam tersebut juga sebetulnya dapat diwujudkan Presiden Jokowi melalui penerapan gagasan "revolusi mental" guna mengubah cara pandang aparatur negara terhadap permsalahan difabel.
"Kenapa permasalah hak difabel tidak kunjung terselesaikan hingga saat ini adalah karena persoalan difabel belum dipandang sebagai isu "mainstream"," kata dia.
Berkaitan dengan hal itu, dia juga berharap agar persoalan difabel dapat terakomodasi dalam struktur kabinet baru. Persoalan itu, kata dia, seyogianya tidak lagi menjadi tupoksi Kementerian Sosial, namun dapat ditangani langsung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenkokesra).
"Di bawah Kementerian Sosial, persoalan hak difabel masih dipandang sebagai isu "charity" (amal) belum kewajiban," kata dia.
Dengan demikian, persoalan difabilitas yang terkait dengan pemenuhan pendidikan inklusif, aksesibilitas layanan publik, bahkan jaminan sosial khususnya jaminan kesehatan bagi penyandang digabel diharapkan dapat terpecahkan.
"Kami memiliki harapan kepada Pak Jokowi, karena setahu kami sebelumnya beliau yang langsung tanggap soal pemenuhan Hak Asasi Manusia (HAM) yang juga menyangkut hak difabel," kata dia.