REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Koalisi Merah Putih (KMP) untuk Provinsi Lampung, dikabarkan akan terancam pecah "kongsi", setelah Partai Gerindra, menolak penetapan Ketua Presidium KMP Lampung, M Alzier Dianis Thabranie.
Sedangkan, Alzier mengeluarkan pernyataan Gerindra dipersilahkan bergabung atau keluar dari KMP. Ketua Presidium KMP Lampung, Alzier Dianis Thabranie, menyatakan kekesalannya dengan Partai Gerindra, yang dinilai plin plan dalam memperjuangkan KMP Provinsi Lampung. Menurut dia, KMP Lampung sudah memberikan kesempatan kepada Gerindra untuk memimpin KMP namun tidak ada yang bersedia.
"Saya nilai (Partai Gerindra) plin plan," kata Alzier. Pada peringatan 50 tahun Partai Golkar di Bandar Lampung, belum lama ini, ia juga menegaskan sikap Gerindra yang tidak serius memperjuangkan KMP di Lampung.
Ia menegaskan penunjukkan ia sebagai ketua presidium sesuai dengan keputusan KMP pusat yang diketuai Aburizal Bakrie, dan sudah ada surat resmi. Jadi, ujar Alzier, KMP tidak memaksa Gerindra untuk masuk KMP atau tidak.
Ke depan, ia menegaskan KMP akan melakukan musyawarah parpol tergabung KMP, untuk membicarakan pilkada di Lampung. Menurut dia, KMP Lampung harus memperjuangkan dan memenangkan pilkada di Lampung.
Ketua DPD Partai Gerindra Lampung, Gunadi Ibrahim, sebelumnya menolak ketua presidium KMP Lampung. DPD Partai Gerindra Provinsi Lampung meminta Partai Golkar mencabut surat keputusan (SK) anggota dewan pertimbangan Agusman dari ketua KMP Lampung sebelum menggagas kembali presidium KMP permanen di tingkat I.
Menurut Gunadi, ketua KMP Lampung di SK pertama Agusman dari Partai Golkar, selagi SK itu belum dicabut, Gerindra masih berpedoman dengan SK itu.