Selasa 21 Oct 2014 18:43 WIB

Datangi JK, Prabowo Minta Maaf Atas Kesalahan Saat Pilpres

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Bayu Hermawan
Calon Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla mengacungkan ibu jari usai menghadiri forum silaturahmi Fraksi PDIP di Jakarta, Ahad (7/9).  (Republika/Tahta Aidilla)
Calon Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla mengacungkan ibu jari usai menghadiri forum silaturahmi Fraksi PDIP di Jakarta, Ahad (7/9). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Istana Wapres, Selasa (21/10). Pertemuan itu untuk saling meminta maaf, atas semua kesalahan dan kekhilafan yang terjadi selama kampanye Pilpres.

Prabowo mengatakan dalam politik itu terkadang keluar pembicaraan yang keras. Meskipun hati mereka tidak terpengaruh dengan ucapan-ucapan tersebut, namun atas kondisi yang terjadi belakangan ini, ia memohon maaf kepada JK.

"Beliau saya anggap senior saya, sesepuh saya, jadi ini kehormatan besar. Secara resmi juga saya minta maaf," kata Prabowo di hadapan JK, Selasa (21/10).

JK pun spontan merangkul Prabowo. Ia menyatakan dalam hal ini, dirinya juga meminta maaf karena kerap kali menyinggung mantan kompetitornya itu. Menurutnya pascakampanye keduanya perlu saling memaafkan atas kejadian terdahulu.

Prabowo kembali menyatakan, saat ini pemerintahan baru sudah terbentuk sehingga harus saling mendukung. Ia ibaratkan, saat ini semuanya berada dalam satu kapal, jika nahkodanya terganggu, maka kapal yang ia kemudikan menjadi goyang.

 

"Intinya suasana sangat baik, dan saya berterima kasih kepada beliau. Kami doakan presiden dan wapres baru diberi kekuatan untuk memikul tanggungjawab yg sangat berat," ujarnya.

Namun atas kedatangannya itu, Prabowo membantah kalau ada upaya lobi mendekatkan diri ke pemerintah agar masuk dalam jajaran kabinet. Mereka berdua, sama sekali tidak membicarakan pembentukan kabinet, justru pemerintah butuh penyeimbang di DPR.

Sebab, pemerintahan akan berjalan baik jika ada pihak yang mengawasi bahkan mengkritisi setiap kebijakannya. Ia juga tak menitipkan sejumlah program Prabowo-Hatta ke pemerintah, karena visi misi keduanya, kata dia, tak jauh berbeda.

"Kalau dilihat, sebetulnya tidak banyak berbeda, kalau diperhatikan, intinya ingin Indonesia sejahtera," ujar dia.

Mantan pendamping Hatta Rajasa ini menjelaskan, akan menyampaikan keinginan ini kepada Koalisi Merah Putih (KMP) agar memberi kesempatan Jokowi-JK bekerja. Parpolnya di parlemen juga akan mendukung kinerja pemerintah sejahterakan bangsa.

JK mengatakan, pembicaraannya di dalam bersama Prabowo terkait upaya memperbaiki kondisi Indonesia ke depannya. Menurut dia, sejumlah topik obrolan antara lain mengenai ekonomi dan pembangunan yang berkeadilan. Ada dukungan dari KMP dalam hal tersebut.

"Kita sekarang dalam satu kapal. Kalau maju, maju juga semuanya, kalau mundur mundur juga semuanya. Itu tadi pembicaraan kita," kata JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement