Selasa 21 Oct 2014 17:38 WIB

Cak Imin tak Ingin Jadi Menteri, Imam Nahrowi: Saya Kaget

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Muhaimin Iskandar diapit Jokowi dan Imam Nahrowi
Foto: Republika
Muhaimin Iskandar diapit Jokowi dan Imam Nahrowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Imam Nahrawi terkejut dengan kicauan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Twitter. Khususnya terkait keinginannya fokus mengurus partai dan tidak menjadi menteri di kabinet Joko Widodo (Jokowi). 

"Saya kaget. Tidak mengira," kata Imam di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (21/10).

Imam memastikan aku Twitter @MuhaiminIskndr PKB adalah milik Cak Imin. Ia menyatakan akan mendukung apa pun keputusan yang akan diambil Cak Imin soal menteri. "Beliau pemimpin. Panglima saya," ujarnya.

Imam melihat Cak Imin memang ingin fokus membesarkan PKB. Cak Imin ingin meningkatkan pencapaian suara PKB yang signifikan di pileg 2014. 

Imam percaya apabila Cak Imin tidak menjadi menteri, maka perolehan suara akan lebih signifikan. "Dengan rangkap jabatan saja perolehan suara PKB luar biasa. Kita dapat 9,2 persen. Waktu lima tahun ke depan akan menaikan suara," katanya.

Imam membantah keinginan Cak Imin fokus mengurus partai karena Jokowi tidak mendapat rekomendasi dari KPK dan PPATK. Ia menegaskan Cak Imin murni ingin membesarkan PKB. "Tidak ada faktor laporan KPK dan PPATK," katanya.

PKB menyerahkan sepenuhnya proporsi jatah partai di kabinet kepada Jokowi. Karena Jokowi memiliki hak prerogatif dalam menentukan arsitektur kabinet sekaligus mengangkat menteri. 

"Dari awal koalisi tanpa syarat. Itu hak prerogatif presiden," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement