Selasa 21 Oct 2014 17:00 WIB

Konsumsi Ikan Warga Bogor Sangat Rendah

Ikan segar/ilustrasi
Foto: ralphsfreshfishmongers.com
Ikan segar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Konsumsi ikan olahan oleh warga Bogor sangat kecil. Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengungkapkan, dalam satu bulan setiap warganya hanya mengonsumsi satu kilogram ikan olahan.

"Dari 2013 produk perikanan yang masuk ke Kota Bogor sebesar 13,42 ton per hari. Yang mampu diolah sebesar 12,46 ton per tahun. Kalau disamakan dengan jumlah penduduk yang 1.004.000 orang, konsumsi olahan ikan warga satu kg per bulan," kata Usmar saat menghadiri acara Lomba Final Inovator Pengembangan Produk Perikanan di Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Usmar mengatakan, kecilnya tingkat konsumsi ikan warga Kota Bogor disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, kondisi wilayah Bogor seluas 11.860 hektare tidak memiliki kontribusi sumber daya laut.

Namun, kata Usmar, Kota Bogor masih berkontribusi untuk perikanan darat dengan melakukan upaya pengolahan hasil ikan oleh 74 kelompok usaha menengah kecil. "Di Kota Bogor ada 74 kelompok pengolahan hasil ikan, terdiri atas 64 unit pengolahan usaha skala menengah kecil dan 10 UMKM," katanya.

Dijadikannya Kota Bogor sebagai tuan rumah Lomba Final Inovator Penembangan Produk Perikanan diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam mendorong konsumsi ikan masyarakat Kota Hujan.

Menurut dia, persoalan makan ikan merupakan masalah rasa dan budaya masyarakat. Karenanya, dibutuhkan teknologi tepat bisa diinovasi seluruh pengolahan ikan.

"Tentunya, diperlukan teknologi tepat guna sehingga hasil olahan ikan bisa menghilangkan rasa anyir pada ikan tetapi kandungan gizi dan mutunya tetap terjamin, sehingga meningkatkan konsumsi ikan," katanya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pemasaran dan Kelembagaan Usaha Bidang Perikanan Dinas Pertanian Kota Bogor Sumtiah mengatakan, pengolahan sektor perikanan di Kota Bogor sudah sangat berkembang.

Ia mengatakan, Kota Bogor telah memiliki usaha pengolahan sektor perikanan seperti nonpangan berupa produk kecantikan dari bahan rumput laut dan pembuatan akuarium dengan tanaman hias air tawar.

"Kami juga memiliki program baru yang akan dikembangkan tahun depan, yakni membuat kerajinan kerang-kerangan yang melibatkan masyarakat. Untuk bahan baku, kita akan mengambil limbah dari restoran seafood yang ada di Kota Bogor," ujar dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement