Selasa 21 Oct 2014 16:22 WIB

Terkait Posisi Menteri, Muhammadiyah Pantang Meminta, tapi...

Rep: C60/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Ketua Muhammadiyah Din Syamsudin (kiri) bersama Gub DKI Jakarta Joko Widodo berjabat tangan usai melakukan pertemuan tertutup di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (20/3). (Republika/Tahta Aidilla)
Ketua Muhammadiyah Din Syamsudin (kiri) bersama Gub DKI Jakarta Joko Widodo berjabat tangan usai melakukan pertemuan tertutup di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (20/3). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi rumor penyusunan Kabinet Pemerintahan Joko Widodo, Ketua Umum PP. Muhammadiyah, Din Syamsudi menyatakan bahwa Islam tidak mengajarkan umatnya untuk meminta jabatan. Namun organisasi yang dipimpinnya akan dengan senang hati 'membantu' pemerintahan jika diperlukan.

"Muhammadiyah tidak pada posisi meminta-minta apalagi mengemis-ngemis. Tapi kalau seandainya diperlukan, maka tentu kita akan sampaikan nama-nama terbaik," ujar Din dalam pernyataannya di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (21/10).

Dia menyatakan, walaupun Jokowi tidak meminta Muhammadiyah secara langsung. Namun Din optimistis bahwa mantan Gubernur DKI itu tidak akan 'meninggalkan' Muhammadiyah sebagai kelompok masyarakat yang riil seperti Muhammadiyah.

"Namun rasa-rasanya, tentu tidak akan meninggalkan," ujar Din.

Din menyatakan, walaupun Muhammadiyah bukan partai politik, namun sebagai organisasi besar, Muhammadiyah memiliki peran yang cukup besar terhadap bangsa Indonesia.

Kendati demikian, Din menyatakan pemilihan Menteri untuk membantu presiden merupakan hak Presiden sepenuhnya. "Kita hargai presiden untuk menentukan nama-nama profesional yang akan membantu," ujar Din.

Dia berharap Jokowi dapat menjalankan amanat sesuai dengan janji-janji selama kampanye. Din juga mengungkapkan kesannya saat mengikuti pelantikan Presiden Senin (20/10) lalu. "Sangat mengandung komitmen untuk menjadikan pemerintah sebagai pelayan masyarakat," ujar Din.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement