Selasa 21 Oct 2014 10:11 WIB

Pengamat: Pesta Rakyat Hanya Seremonial Tanpa Subtansi

Rep: C62/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
  Sejumlah pedagang dan pengunjung mengenakan topeng bergambar Jokowi saat menonton bersama melalui TV acara pelantikan Presiden, Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Senin (20/10). (Antara/Maulana Surya)
Sejumlah pedagang dan pengunjung mengenakan topeng bergambar Jokowi saat menonton bersama melalui TV acara pelantikan Presiden, Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Senin (20/10). (Antara/Maulana Surya)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pelantikan Jokowi yang disebut-sebut pesat rakyat dinilai tidak serat makna yang bisa diambil untuk dijadikan pelajaran setiap warga negara.

Pesta rakyat yang digagas Jokowi itu malah membuat jalanan ibu kota terutama taman Monas hancur. (Baca: 'Daripada Pesta Pora, Jokowi Harusnya Pikirkan BBM')

Menurut Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Jakarta, Adi Prayitno pesta rakyat kemarin itu sebatas seremonial tanpa substansi.  "Mirip karnaval-karnaval agustusan yang nyaris tanpa substansi, idenya kering, hanya sebuah selebrasi kemenangan saja," katanya.

‎Rangkaian acara yang dimeriahkan grup musik papan atas dari Slank membuat sepanjang jalan protokol kotor karena banyak sampah yang berserakan. Sementara Monas sebagai tempat puncak acara taman-tamanya hancur terinjak-injak pengunjung pesat rakyat yang menyambut kedatangan Jokowi setelah pelantikan di gedung MPR/DPR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement