Selasa 21 Oct 2014 09:50 WIB

Masuki Musim Tanam, Petani Sukabumi Kesulitan Pupuk

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Seorang Petani, Gofur (55) menunjukan pipa air yang kosong disawahnya kawasan Kopyak, Indramayu, Selasa (26/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang Petani, Gofur (55) menunjukan pipa air yang kosong disawahnya kawasan Kopyak, Indramayu, Selasa (26/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Para petani di Kota/Kabupaten Sukabumi mulai menanam kembali lahan pertaniannya. Hal ini dilakukan menyusul sudah mulai adanya hujan yang mengguyur kawasan Sukabumi.

Namun, aktivitas pertanian mereka terhambat dengan sulitnya mendapat pasokan pupuk urea. "Pupuk langka padahal sangat dibutuhkan petani," keluh salah seorang petani di Kampung Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sulaeman (47 tahun).

Menurut dia, kalaupun ada, harganya mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan kondisi normal. Seperti diketahui harga ecaran tertinggi (HET) pupuk urea hanya Rp 1.800 per kilogram.

Kelangkaan pupuk ini kemudian disiasati para petani dengan menggunakan pupuk kandang. Pasalnya, jika tidak diberi pupuk maka pertumbuhan tanaman mereka tidak akan maksimal.

Petani lainnya di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Nandan (45) mengatakan, para petani berharap agar kelangkaan pupuk bisa segera diatasi pemerintah. 

"Terlebih, saat ini para petani akan segera memulai musim tanam,’’ imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement