Senin 20 Oct 2014 16:23 WIB

Siswa SMP Minta Jokowi Tetap 'Eling'

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Julkifli Marbun
Pendukung Jokowi (Antara/Maulana Surya)
Pendukung Jokowi (Antara/Maulana Surya)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Siswa SMP Negeri 5 Purwokerto, masih memiliki cara untuk memberikan pernyataan selamat bagi Presiden Jokowi-JK. Setelah menggelar acara lukis wajah berikut pernyataan harapan yang tertulis di atas kertas gambar, siswa-siswa SMP tersebut menggelar aksi teatrikal happening art.

Namun aksi teatrikal yang digelar di halaman sekolah, Senin (20/10) ini, hanya berlangsung sederhana saja. Dalam aksi tersebut, dua orang siswa memerankan diri sebagai sebagai Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla yang sedang duduk di kursi kepresidenan dan wakil presiden. Wajah kedua siswa ini mengenakan topeng foto Jokowi dan JK. Setelah beberapa saat duduk, mereka kemudian mendapat ucapan selamat dari seluruh siswa.

"Kegiatan ini kami gelar semata-mata untuk menyampaikan pernyataan selamat atas dilantiknya Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wapres RI," kata guru Seni Budaya SMP N 5 Purwokerto, Cipto Pratomo.

Dalam aksi tersebut, siswa yang berakting sebagai Presiden Jokowi adalah Bayu Tri Pamungkas. Sedangkan Wapres Jusuf Kalla diperankan oleh Rafli Adi Nugroho. Di sekolah tersebut, Bayu merupakan Ketua OSIS dan Rafli merupakan wakil Ketua OSIS.

Mereka ditempatkan di panggung kehormatan yang sudah disiapkan lengkap dengan dekorasi dan asesoris pendukungnya. Setelah menjalani prosesi pelantikan, mereka mendapat ucapan selamat jabat tangan dari seluruh siswa kelas 7,8 dan 9, guru dan juga seluruh karyawan.

"Intinya, ucapan ini merupakan merupakan simbol bahwa warga SMP 5 Purwokerto juga menyampaikan pernyataan selamat dan sukses kepada presiden kita yang baru," jelasnya.

Yang menarik, acara ini juga diiringi dengan pementasan musik calung Banyumasan dengan gendhing Eling-eling oleh kelompok kerawitan siswa SMP tersebut. Bayu menyebutkan, pemilihan gending Eling-eling dimaksudkan agar pasangan Presiden Jokowi dan wakilnya, selalu eling atau ingat terhadap kewajiban mulia mereka memimpin negeri tercinta ini.

"Jangan sampai setelah menjadi presiden, mereka lupa atas kewajibannya," jelasnya.

Cipto Pratomo juga menyatakan, kegiatan tersebut juga digelar sebagai sarana pembelajaran bidang pendidikan PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) agar masing-masing siswa memiliki sikap saling menghormati, bersyukur atas keberhasilan seseorang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement