Senin 20 Oct 2014 04:25 WIB

Ulama : Jokowi-JK Harus Tetap Sederhana

Rep: C57/ Red: Indira Rezkisari
Jokowi-JK didampingi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jokowi-JK didampingi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI dan Wapres RI Ketujuh, Joko Widodo (Jokowi) dan Muhammad Jusuf Kalla (JK), diminta tetap menjadi pemimpion yang sederhana.

Ulama kelahiran Saudi Arabia, Syaikh Muhammad Ali Jabeer, berharap Jokowi dan JK tetap menjadi sosok pemimpin yang sederhana setelah dilantik nanti.

"Setahu saya, sebelum menjadi Presiden dan Wapres mereka adalah orang yang sederhana. Saya harap, setelah dilantik mereka tetap menjadi manusia sederhana," tutur Syaikh Ali saat diwawancarai Republika, Ahad (19/10) malam.

Menurutnya, arti menjadi pemimpin yang sederhana ialah dekat dengan rakyat dan dekat dengan hajat rakyat.  "Setelah Allah SWT mengizinkan, jadi bukan karena terpilih, mereka dapat menjadi Kepala negara. Mudah-mudahan Pak Jokowi dan Pak JK dapat merasakan kenikmatan itu, tanggung jawab sebagai amanat," papar Ali.

Insya Allah, lanjutnya, jika Jokowi-JK tetap jadi orang sederhana, makan keduanya akan dekat dengan hati rakyat. Insya Allah kalau dekat dengan hati rakyat, papar Ali, maka akan dapat banyak keberkahan dalam doa rakyat, dalam persatuan rakyat Indonesia.

Syaikh Ali pun mengulangi nasihat Quraish Shihab agar rakyat Indonesia meninggalkan semua perbedaan. "Pasalnya, negara kita bukan urusan pribadi, tetapi urusan bangsa, urusan negara," jelasnya.

"Insya Allah, saya mengambil nilai positif, saya yakin dan percaya bangsa Indonesia akan jauh lebih baik di masa depan," papar Ali.

Insya Allah, ungkapnya, masyarakat terbuka hatinya setelah mengikuti acara ini.

"Istilahnya keburukan di masa lalu, melalui Jokowi-JK, dapat berproses menjadi terbitnya matahari adil, matahari sukses dan matahari bahagia dari masyarakat," papar Ali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement