REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pemadaman listrik bergilir di Kota Palu, Sulawesi Tengah, kian parah karena terjadi hingga tiga kali dalam satu hari. Hal itu menyusul masih berlangsungnya perawatan PLTU setempat.
Pada Sabtu, pemadaman di Kecamatan Tatanga terjadi dua kali pada siang hari dan sekali pada malam hari dengan selisih beberapa jam. Setiap pemadaman berlangsung dua-tiga jam.
Kondisi tersebut banyak dikeluhkan masyarakat karena aktivitasnya yang mengandalkan energi listrik terganggu.
Gulsam, seorang warga, mengatakan pemadaman listrik membuat pasokan air berkurang karena mesin milik perusahaan air setempat juga mengandalkan energi listrik.
"Kita sekarang selalu isi penuh bak mandi agar tidak kekurangan air untuk antisipasi saat mati listrik," katanya.
Sejumlah pedagang juga mengeluhkan pemadaman listrik yang berlangsung sejak beberapa hari terakhir karena kinerja lemari pendingin makanan dan minuman terganggu.
Sebelumnya, Pemimpin PLN Cabang Palu Novalince Pamuso mengatakan salah satu mesin PLTU Mpanau mengalami kerusakan sehingga sistem kelistrikan di Kota Palu dan sebagian daerah tetangga terganggu.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait pemadaman listrik bergilir yang terjadi hingga enam jam tersebut.