REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Guru besar bidang sumberdaya perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari Prof Maaruf Kasim mengatakan rumput laut sebagai komponen biotik dapat menstabilkan degradasi atmosfir, dan meningkatkan produksi oksigen untuk mereduksi pemanasan global.
"Selain menghasilkan oksigen, rumput laut juga dapat menstabilkan kondisi pemanasan global air laut, serta mengurangi potensi terjadinya asidifikasi serta untuk menyuplai oksigen ke atmosfer," ujarnya di Kendari, Sabtu (18/10).
Ia menambahkan ketika terjadi muka bumi yang dipicu oleh peningkatan kandungan karbondiosida di atmosfir, maka akan berpengaruh terhadap peningkatan suhu air laut.
Peningkatan tersebut, kata dia, sangat berpengaruh terhadap perubahan struktur komunitas dan penyebaran organisme di laut.
Menurut dia, masalah tersebut dapat diperlambat dengan meningkatkan kandungan oksigen di atmosfir yang dihasilkan oleh rumput laut.
Maka dari itu, kata dia, hal yang paling menentukan stabilisasi dari efek peningkatan suhu bumi dan asidifikasi laut yakni dengan mengoptimalisasi peran rumput laut sebagai salah satu tumbuhan yang dapat menghasilkan oksigen.
"Rumput laut juga melakukan proses fotosintesis yang menyerap karbondioksida sehingga berdampak pada peningkatan produksi oksigen," ujar Maaruf Kasim. Maka dari itu, lanjut guru besar bidang sumberdaya perairan tersebut, rumput laut memiliki peran yang sangat penting dalam mereduksi pemanasan global.