Sabtu 18 Oct 2014 18:59 WIB

Bekasi Kekurangan 60 Persen Truk Sampah

Rep: C57/ Red: Winda Destiana Putri
Sampah
Foto: Antara
Sampah

REPUBLIKA.CO.ID, BABAKAN MADANG -- Kota Bekasi masih kekurangan 60 persen truk sampah untuk mengangkut seluruh sampah yang berjumlah 1700 ton.

Pasalnya, rasio kapasitas angkut truk sampah dibandingkan dengan sampah di Kota Bekasi baru mencakup 40 persen.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, menyatakan rasio kapasitas truk angkut sampah baru mencakup 40 persen dari 1.700 ton sampah di Kota Bekasi.

"Kalau mau bicara rasio dan jujur, kapasitas truk untuk angkut sampah dari Kota Bekasi sebesar 1700 ton itu baru 40 persen," tutur Rahmat saat diwawancarai para wartawan, Jumat (17/10) malam.

Rahmat diwawancarai usai mengikuti acara 'Gathering Media' dengan Pemkot Bekasi, Jumat lalu di Desa Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Menurutnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basukli Tjahaja Purnama, sudah menyatakan akan menghibahkan 100 truk itu kepada Pemkot Bekasi.

"Jika hibah itu terlaksana, alhamdulilah, kita bersyukur. Pemkot akan re-kondisi (perbaiki) truk-ruk sampah itu agar layak pakai," ujar Rahmat yangakrab disapa Bang Pepen itu.

Pelaksanaan hibah itu, lanjutnya, kemungkinan dilakukan bertahap. Kemarin rapat teknisnya terus dilakukan.

Truk-truk sampah itu, lanjut Rahmat, saat ini belum dihapuskan oleh Pemprov. DKI Jakarta. Rencananya baru mau dihapuskan. Kemarin, Kamis (16/10), sudah dibahas dalam rapat.

"Dinas Kebersian dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkot Bekasi juga sudah datang ke Jakarta untuk membahas hibah truk sampah itu," jelas Rahmat.

Sebelumnya, tumpukan sampah plastik, sayur-mayur dan buah-buahan terlihat berserakan secara terpisah di sepanjang jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur.

Tepatnya, dari seberang jalan di depan Borobudur Plaza hingga Pasar Baru Kota Bekasi.

Republika menyusuri Jalan Ir. H. Juanda dari depan Borobudur Plaza hingga Pasar Baru Kota Bekasi, Bekasi Timur pada Jumat (17/10) siang.

Terlihat 10 tumpukan sampah yang terpisah-pisah satu sama lain di samping pagar pembatas jalan Ir. H. Juanda. Sampah itu terdiri dari sayur-mayur, buah-buahan, dan sampah plastik seperti botol, bungkus makanan dan kantung.

Republika melihat Sampah-sampah itu berserakan dan berbau khas sayur-mayur serta terkena panas terik matahari.

Pedagang dompet dan sarung handphone serta ikat pinggang, Husni bin Junaidi (36 tahun), yang berjualan di sisi Jalan Ir. H. Juanda, dekat Pasar Baru, menyatakan biasanya sampah diangkut rutin pukul 07.00 pagi.

"Biasanya, sampah sayur-mayur dan plastik itu rutin diangkut pagi-pagi setiap hari, pukul 07.00 WIB. Tapi, baru hari ini saja sampah-sampah itu belum diangkut," tutur Husni saat diwawancarai Republika, Jumat (17/10) siang.

Setiap hari, lanjutnya, sampah diangkut oleh truk-truk sampah milik Dinas Kebersihan Pemkot Bekasi. Namun, hari ini belum diangkut juga sampahnya, mungkin sore nanti.

Dahulu, paparnya, pernah juga sampah diangkut sore hari oleh Dinas Kebersihan Pemkot Bekasi. Hari ini, Jumat (17/10), truk-truk pengangkut sampahnya mungkin rusak atau tadi pagi mengangkut sampah di tempat lain dulu.

Husni tinggal di RT 06/ RW 02, Kelirahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Sehari-hari ia berdagang di sisi jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur, dekat Pasar Baru.

Pendapat senada diungkapkan pedagang baju di Pasar Baru, Alex (38 tahun), yang sedang membantu rekannya berjualan di sisi jalan Ir. H. Juanda.

"Dinas Kebersihan mengangkut sampah, waktunya tidak jelas, nggak tentu. Kadang-kadang sampah cepat diangkut, kadang-kadang lambat diangkut dan dibersihkannya," papar Alex saat diwawancarai Republika, Jumat (17/10) siang.

Menurut Alex, kualitas angkutan sampah pun berbeda-beda, terkadang bersih, terkadang pula kotor, terkadang cepat, terkadang lambat.

Kalau diangkutnya cepat, lanjutnya, paling lambat jam 10 pagi sampah sudah selesai diangkut semua dan dibersihkan oleh Dinas Kebersihan Pemkot Bekasi.

Sedangkan kalau lambat diangkut, jelasnya, seperti sekarang ini, mungkin nanti sore baru diangkut dan waktu nya tidak tentu.

"Kalau sedang lambat, jam satu siang ini saja belum diangkut semua sampahnya. Tadi pagi pukul 09.30, sebenarnya sebagian sampah sudah diangkut, tetapi masih tersisa. Sampah sayur-mayur dan plastik ini mulai numpuk sejak tadi pagi," jelasnya.

Alex adalah warga RT 01/ RW 03, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur yang sehari-hari berjualan pakaian di belakang Pasar Baru. Namun hari ini, ia membantu temannya berjualan batu cincin di sisi jalan Ir. H. Juanda.

Alex pun berharap agar Dinas Kebersihan Pemkot Bekasi segera membersihkan sampah-sampah plastik, sayur-mayur dan buah-buahan yang menuimpuk terpisah-pisah di sepanjang jalan Ir. H. Juanda itu.

"Dinas Kebersihan Pemkot Bekasi saat ini tidak jelas kapan waktu membersihkan dan mengangkut sampah dari Pasar Baru Kota Bekasi, yang bertumpuk di jalan ini," jelas Alex.

Hingga berita ini diturunkan, pukul 14.25 WIB, sampah-sampah itu masih berserakan di sepanjang jalan Ir. H. Juanda, Bekasi Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement