REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Masih dalam rangka Idul Adha 1435 H, Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) dan Dharma Wanita Persatuan Provinsi Nusa Tenggara Barat, menggelar sunatan massal, Kamis (16/10).
Dalam kegiatan itu, sebanyak 130 anak dari kalangan tidak mampu diberi kesempatan berkhitan secara geratis.
"Kami mensubsidi semua biaya, selain juga memberikan bingkisan dan uang saku kepada setiap anak," kata Ketua BKOW Provinsi NTB, Hj Syamsiah Muh Amin.
Biaya khitan per anak sebesar Rp 250.000, sedangkan bingkisan yang diberikan berupa sarung dan sejumlah uang.
Menurut Syamsiah, uang saku diberikan sebagai pengganti uang transport anak yang berkhitan dan keluarganya, yang mana mereka harus mengeluarkan biaya transport dari desa ke lokasi pelaksanaan khitan, Mendopo Kantor Gubernur di Mataram.
Menurut Syamsiah, cukup banyak anak-anak di NTB yang belum berkhitan karena tidak punya biaya. Karena itu sebutnya, kegiatan serupa akan dilanjutkan setiap tahun. Selain di Pulau Lombok, hal serupa juga akan dilakukan di Pulau Sumbawa.
"Kita akan berusaha mencarikan biaya untuk mereka, agar anak bisa berkhitan sejak dini, guna meningkatkan kualitas kesehatan mereka," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Muh Amin SH, M.Si, mengapresiasi kegiatan ini yang turut berkiprah dalam mensejahterakan masyarakat NTB.
“Kegiatan ini juga merupakan bentuk solidaritas agama, karena organisasi wanita lintas agama juga ikut berpartisipasi dan membentuk kerjasama dan kolaborasi yang baik-baik”, pungkasnya.