REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Entah bermaksud apa, namun politisi Golkar Indra J Piliang berusaha mengingatkan masyarakat. Khususnya mengenai rencana euforia 'pesta' menyambut Presiden terpilih Joko Widodo 20 Oktober mendatang.
Melalui akun @IndraJPiliang, ia mengatakan "Himbauan TNI-Polri jauh lbh wajar daripada nuansa pesta rakyat yang mau dihelat Kereta Kencana."
Ia menambahkan "Kereta Kencana itu simbol kerajaan langit. Tdk pas bagi negara demokrasi yg sedang ditubir partycracy. hanya membuat jarak,".
Selain itu ia juga mengingatkan bahwa "Repot nanti kalau panah arjuna di bundaran dpn Indosat melesat ke arah Kereta Kencana. Adipati Karna bisa salaharah,"
Sesuai dengan protokol kepresidenan, usai pelantikan masuk mobil anti peluru. Sementara kereta kencana tidak anti peluru.
Meski disadari perhelatan kali dijaga oleh pasukan TNI-Polri yang cukup besar. 24 ribu personel akan membersihkan daerah sekitar guna jalur Kereta Kencana.
Ia juga mengandaikan, "Kereta Arjuna ditarik 16 ekor kuda, dg sais Adipati Karna, di dpn Indosat. Arahnya terbalik dg Kereta Kencana Jokowi-JK,". Sehingga menurut dia sudah tak jelas mana 'Kurawa' dan 'Pandawa'. Sementara di saat yang sama, TNI-Polri sudah mengingatkan hal tersebut.
Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini