Kamis 16 Oct 2014 20:56 WIB

Indonesia-Tiongkok Bekerja Sama Teknologi Pengawasan Batu Bara

Rep: C91/ Red: Djibril Muhammad
Tambang Batu Bara (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Tambang Batu Bara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemanfaatan teknologi dalam monitoring eksplorasi batu bara sangat penting. Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Gusti Muhammad Hatta, mengatakan, teknologi itu untuk mengurangi kehilangan batu bara serta meningkatkan pendapatan negara.

Ia menjelaskan, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok untuk transfer teknologi monitoring melalui satelit.

"Kami memungkinkan melakukan hal itu, kami sudah punya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Terpenting tidak hanya teknologi tetapi juga aturan perlu dibenahi," katanya dalam seminar nasional Teknologi Sistem Pemantauan dan Pengawasan Batubara di Indonesia, di Jakarta, Kamis (16/10).

Sistem pengawasan batu bara yang dipaparkan dalam seminar, merupakan sistem yang telah dipakai Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok. Kabarnya mereka berhasil menekan angka kehilangan batubara di negerinya.

Diharapkan, sistem itu mampu mewujudkan pencatatan angka produksi dan ekspor batubara yang efektif melalui satelit. Sehingga bisa mengurangi pencurian batubara selama ini.

Gusti mengimbau, agar pelabuhan batu bara dibenahi, karena menurutnya, masih banyak pintu ilegal. "Pelabuhan harus ditentukan yang aman. Kalau teknologi dan ahli kita punya, justru sulitnya di situ. Harus berkoordinasi, entah itu dengan Dinas Perhubungan atau lainnya terkait pelabuhan," katanya menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement