Kamis 16 Oct 2014 21:10 WIB

Produksi Kopi di Jateng Bakal Ditingkatkan

Kopi robusta lebih banyak dipilih untuk dijadikan kopi instan dibanding kopi arabika.
Foto: Reuters
Kopi robusta lebih banyak dipilih untuk dijadikan kopi instan dibanding kopi arabika.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Produksi kopi di Jateng segera ditingkatkan seiring dengan upaya swasembada gula yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Sampai saat ini kopi masih menjadi prioritas utama setelah tebu, ke depan jika swasembada beras nanti kami angkat maka kopi juga akan kami prioritaskan," jelas Kepala Dinas Perkebunan Jateng Tegoeh Winarno di Semarang, Kamis (16/10).

Di Jawa Tengah sendiri, produksi kopi untuk lahan seluas satu hektare belum mencapai 1 ton. Ke depan, produksinya akan dipotimalkan hingga 2 ton biji kopi/hektare. "Kami optimistis bisa melakukannya, karena di negara Vietnam produksi kopi sudah seperti itu. Hasil produksi kopi untuk lahan seluas satu hektare mencapai 2 ton," jelasnya.

Tegoeh mengatakan produksi kopi di Jawa Tengah saat ini berasal dari lima rumpun yaitu rumpun Gunung Slamet, Sindoro Sumbing, Gunung Kelir, Merapi Merbabu, dan Muria.

Untuk rumpun Muria saat ini baru tahap pengembangan, dalam kurun waktu 3-4 tahun yang akan datang diharapkan produksinya bisa menyamai rumpun-rumpun yang lain.

Secara keseluruhan jumlah lahan di Jawa Tengah yang ditanami kopi mencapai 40-50 ribu hektare, dari jumlah tersebut ada peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.

Untuk total produksi di setiap panen mencapai 25 ribu ton, sedangkan untuk kebutuhan ekspor Jawa Tengah bisa mengirimkan sebanyak 30 ribu ton. "Ini unik karena produksi kami hanya 25 ribu ton tetapi bisa mengekspor hingga 30 ribu ton. Untuk yang lain ini kami datangkan dari beberapa daerah di antaranya dari Jawa Timur dan Bali," jelasnya.

Kopi dari beberapa daerah tersebut didatangkan ke Jawa Tengah lantas dikemas menarik hingga memiliki nilai jual. Selanjutnya baru dikirimkan ke sejumlah negara tujuan di antaranya ke Eropa dan Amerika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement