REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan akan melanjutkan progam mobil listriknya jika tidak menjadi menteri dalam kabinet pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Saya akan lanjutkan kembali (mobil listrik). Itu 'kan pekerjaan saya di luar tugas (Menteri) BUMN. Jadi pastinya saya kembangkan lagi," kata Dahlan seusai Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Kantor Pusat PT Kimia Farma Tbk, Jakarta, Kamis.
Rapat tersebut merupakan yang terakhir kalinya bagi Dahlan, menjelang berakhirnya tugas sebagai Menteri BUMN pada Kabinet Indonesia Bersatu II.
Menurut Dahlan, akan lebih fokus mengembangkan program mobil listrik karena memiliki waktu yang lebih setelah tidak lagi menjadi menteri.
Dahlan Iskan sejak awal 2012 mengembangkan mobil listrik dengan target agar Indonesia memiliki mobil nasional, dan uayanya itu mendapatkan dukungan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dahlan mengumpulkan lima orang putra terbaik bangsa yang disebutnya sebagai Pendawa Putra Petir untuk menggarap pembuatan mobil listrik berbagai tipe, mulai city car, mobil penumpang sekelas Avanza, hingga mobil mewah sekelas Ferrari.
Namun belakangan program tersebut nyaris tidak terdengar karena kesibukan Dahlan yang harus mengurus 138 BUMN.
"Itu pengembangan mobil listrik sudah menunggu. Selain juga saya siap menjadi 'sociopreneur'," ujarnya.
Menurut Dahlan, "sociopreneur" adalah pengusaha yang menjalankan bisnis tidak hanya memikirkan keuntungan pribadi, tetapi juga untuk membangun dan mengembangkan komunitasnya agar lebih berdaya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
