REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto belum menerima undangan pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai presiden dan wapres. Prabowo masih belum memastikan apakah akan hadir di pelantikan Jokowi-JK atau tidak.
"Sampai tadi malam Pak Prabowo belum dapat undangan. Belum tahu kapan undangan akan diterima," kata Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (16/10).
Tak cuma soal undangan yang membuat Prabowo belum menentukan keputusan. Muzani mengatakan banyak pendukung Prabowo yang meminta agar tidak usah hadir di pelantikan Jokowi-JK.
"Suara dari pendukung Prabowo-Hatta sangat besar agar tidak menghadiri acara pelantikan," ujar Muzani.
Muzani mengatakan, aspirasi pendukung agar Prabowo tidak hadir di pelantikan Jokowi-JK disampaikan melalui telepon dan pesan singkat. Prabowo pun masih menimbang-nimbang keputusan terbaik.
"Tapi Pak Prabowo terus mempertimbangkan hal yang paling baik," katanya.
Publik diminta tidak mempersoalkan kehadiran Prabowo di pelantikan Jokowi-JK. Muzani mengatakan undangan menghadiri pelantikan bersifat pribadi.
Prabowo berhak memenuhi atau menolak undangan. "Tidak ada keharusan hadir. Itu hanya seremoni biasa," ujarnya.
Muzani pun menyinggung sikap Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang tidak pernah memenuhi undangan pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya tidak ada yang mempersoalkan ketika Megawati tidak memenuhi undangan pelantikan SBY.
"Bu Megawati juga tidak hadir saat SBY dilantik 2009," katanya.